Pencapaian Nihiwatu Resort, Sumba sebagai hotel terbaik dunia lewat ajang "World Best Awards" oleh Majalah Travel + Leisure mengundang apresiasi besar dari pemerintah Indonesia, terutama bidang pariwisata
Pengelolaan resort tersebut disebut-sebut oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya sebagai contoh sukses ecotourism yang kini tengah menjadi trend dan akan diterapkan dalam dunia pariwisata Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers Nihiwatu '#1 Hotel in the World' by Travel+Leisure di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, pada Senin (18/07/2016).
"Tren pariwisata saat ini menuju ke ecotourism yang melestarikan budaya lokal. Saya bangga Nihiwatu menjadi contoh sukses ecotourism yang kita coba terapkan di Indonesia," ujar Arief.
Arief mengungkapkan bahwa terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan apa yang ia sebut sebagai ecotourism tersebut. Ketiga hal tersebut adalah enviroment (lingkungan), community (komunitas), dan economic. Nihiwatu berhasil memenuhi ketiganya.
Dari sisi enviroment, Nihiwatu dinilai mampu menjaga kelestarian alam maupun budaya yang ada di Sumba. Menurut Arief, semakin lestari lingkungan tersebut, maka semakin baik untuk pariwisatanya.
"Untuk community, perlu diketahui, 90 persen pekerja di Nihiwatu adalah warga lokal," ujar Arief. Nihiwatu mencoba membangun sebuah hubungan berbeda dengan warga loka dengan turut mengajak mereka berpatisipasi dalam membangun resort tersebut, termasuk pengelolaan.
Dari segi economic, Nihiwatu memiliki positioning yang bagus untuk sebuah bisnis pariwisata. Hal itu yang membuat Nihiwatu mampu berjalan secara sukses dalam pengelolaannya.
Dalam konferensi pers tersebut, Arief juga berharap Nihiwatu mampu menjadi model bagi pembangunan pariwisata bertajuk ecotourism di Indonesia. "Karena ini (Nihiwatu) terpilih menjadi hotel terbaik di dunia, alangkah bagusnya kalau Nihiwatu ini kita jadikan model. Ini akan menjadi bagus," jelasnya.