Salah satu hal menarik dari Nihiwatu Resort, Nihiwatu Resort di Pulau Sumba Barat, Nusa Tenggara Barat tak hanya bicara mengenai keindahan pemandangannya saja. Sistem pengelolaan manajemen yang terbuka menjadi kunci sukses resort tersebut.
Terpilihnya Nihiwatu Resort sebagai Hotel Terbaik di Dunia oleh Majalah Travel+Leisure tak lepas dari konsep harmonisasi manajemen resort dengan warga lokal.
"Perlu diketahui, Nihiwatu Resort memiliki 90 persen sumber daya manusia yang berasal dari warga Sumba," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya dalam konferensi pers Nihiwatu '#1 Hotel in the World' by Travel+Leisure di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, pada Senin (18/07/2016).
Program social responbility yang dilakukan oleh Nihiwatu Resort mampu dilaksanakan secara baik di tengah masyarakat Sumba. Keberadaan Sumba Foundation sebagai bagian di luar Nihiwatu Resort turut mendukung program tersebut.
Dari keuntungan yang didapatkan oleh resort itu, sebagiannya disumbangkan pada Sumba Foundation untuk membantu sejumlah program sosial bagi masyarakat Sumba, terutama kesehatan, kehidupan anak-anak, serta wanita.
"Hal itu yang membuat para tamu merasa harus kembali ke Nihiwatu. Seperti ada rasa bahwa mereka memiliki kontribusi yang membantu masyarakat di sana," ujar Managing Partner James McBride dalam konfrensi pers tersebut.
Di bidang kesehatan sendiri, bekerja sama dengan Sumba Foundation, Nihiwatu Resort membangun sebuah pelayanan kesehatan untuk penyakit malaria. Pembangunan sumur-sumur pun dilakukan untuk memenuhi persediaan air di sana.
Arief Yahya mengakui bahwa Nihiwatu memiliki konsep serta program manajemen yang bisa dijadikan model bagi hotel-hotel lainnya di Indonesia. Terutama di bidang social responbility itu sendiri, seperti pemberdayaan warga lokal dalam partisipasi membangun pariwisata.
"Saya mengharapakan kalau bisa, satu hotel setidaknya mampu memberdayakan satu desa wisata," ujar Arief menanggapi program Nihiwatu Resort tersebut untuk diterapkan dalam pariwisata Indonesia.