Festival Budaya Lembah Baliem 2016, Warisan Budaya Sebagai Jejak Peradaban

By , Sabtu, 23 Juli 2016 | 19:00 WIB

Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) telah diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya sejak 1989. Ini adalah tahun ke-27 festival budaya tertua di Indonesia tersebut digelar.

FBLB ke-27 akan digelar di Kabupaten Jayawijaya, Papua pada 8-11 Agustus 2016. Festival ini melibatkan 40 distrik di Kabupaten Jayawijaya dengan menampilkan beragam atraksi seni dan budaya khas masyarakat Hubula (Suku Dani).

Wisatawan bisa menonton karapan babi, lomba permainan alat musik Pikon, lempar sege, hingga atraksi utama yakni tari perang-perangan. Ini merupakan aksi teatrikal yang menceritakan sejarah perjalanan Suku Hubula di masa lalu.

Mengusung tema "Warisan Budaya Sebagai Jejak Peradaban", FBLB tahun ini akan digelar di dua tempat yakni Distrik Walesi dan Kota Wamena. Atraksi dan lomba budaya akan digelar di Distrik Walesi pada 8-10 Agustus 2016. Keesokan harinya yakni 11 Agustus 2016, akan ada Karnaval Budaya yang digelar di Wamena.

Festival Lembah Baliem kali ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Akan ada terjun payung dengan membawa bendera Merah Putih dan bendera Festival Lembah Baliem. 

"Nantinya akan ada 15 penerjun payung dari Paskhas TNI AU," tutur Ketua Pelaksana FBLB ke-27, Atika Paramita kepada KompasTravel, Jumat (22/7/2016).

Dua bendera yang akan dibawa berukuran cukup besar yakni 4x6 meter. Tim Paskhas TNI AU akan membawa dua bendera tersebut pada saat pembukaan festival.

Usai acara terjun payung, Atika melanjutkan, akan ada pertunjukan tari kolosal yang dibawakan 300-400 orang.

"Mereka gabungan dari batalyon dan kodim Kabupaten Jayawijaya. Rencananya, pada tarian ini akan ada kolaborasi dengan satu penari dari India. Penari ini adalah salah satu tamu dari Kedutaan India," tutur Atika.

Dalam area festival, wisatawan bisa melihat dan membeli produk-produk lokal khas Kabupaten Jayawijaya. Mulai dari tas anyaman yang disebut noken, buah merah, serta aksesori buatan tangan lainnya.

Lembah Baliem itu sendiri menjadi spot foto yang sangat ciamik. Lembah ini dikelilingi Pegunungan Jayawijaya, dan menyuguhkan lanskap yang indah. Tak heran tiap tahunnya, Festival Budaya Lembah Baliem menjadi tujuan fotografer dari berbagai belahan dunia.