Spesies Baru dari Kelompok Dinosarus Paling Misterius Ditemukan

By , Kamis, 28 Juli 2016 | 15:00 WIB

Duo paleontolog asal Kanada dan Argentina, Philip Currie dan Rodolfo Coria menemukan speses dinosaurus theropoda baru.

Spesies dinosaurus yang diberi nama Murusraptor barrosaensis itu diperkirakan hidup sekitar 87 juta tahun lalu.

M. barrosaensis termasuk dalam Megaraptoridae, kelompok misterius dinosaurus predator berukuran menengah, terkenal dengan cakar hipertrofi dan tulang belulang seperti burung serta berisi udara.

Kerangka M. barrosaensis ditemukan di Sierra Barrosa, di barat laut Patagonia. Spesimen itu tampaknya belum dewasa, tetapi kedua paleontolog tersebut menunjukkan bahwa spesies lebih besar dan lebih ramping dibandingkan Megaraptor dan ukurannya sebanding dengan Aerosteon dan Orkaraptor.

“Hewan ini belum dewasa, panjangnya sekitar 8 meter saat hidup, dan masih terus tumbuh,” ujar Currie.

Ia menambahkan, “Ini merupakan spesimen paling keren dari keluarga dinosaurus yang misterius.”

Karena para peneliti memiliki sebagian besar kerangka dalam satu kesatuan, hal tersebut sangat membantu untuk memperkuat hubungan M. barrosaensis dengan hewan lain.

Spesimen ini merupakan salah satu dinosaurus Megaraptor paling lengkap yang pernah ditemukan, termasuk dengan tempurung otak utuh. Biasanya, sulit menemukan kerangka dinosaurus Megaraptor dengan tempurung otak yang masih utuh.

“Dari spesimen inilah satu-satunya material tempurung yang bisa kita ketahui dari seluruh Megaraptor,” tukas Currie.

Atas: Rekonstruksi tengkorak Murusraptor barrosaensis. Bawah: Rekonstruksi tubuh Murusraptor barrosaensis. (Philip Currie dan Rodolfo Coria)

Sementara itu Coria mengatakan, “Meskipun tidak sepenuhnya lengkap, kerangka M. barrosaensis yang terawetkan dengan baik mengungkap informasi yang selama itu tidak diketahui tentang anatomi kerangka Megaraptor.”

Meski memiliki banyak kesamaan dengan spesies Megaraptor lain, spesies baru ini memiliki fitur wajah khas dan bentuk tulang pinggul tak biasa yang sebelumnya belum pernah terlihat di antara spesies Megaraptor.

Karena analisis pilogenetik tidak dapat menentukan hubungan evolusioner secara jelas, fosil ini memberikan informasi anatomi baru yang mungkin dapat membantu mengatasi perdebatan terkini tentang apakah Megaraptor merupakan hasil evolusi dari theropoda Allosaurus atau Coelurosaurus.