Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melaporkan bahwa enam bulan pertama di tahun 2016 telah memecahkan rekor catatan pemanasan global sebelumnya. WMO mengatakan, tahun 2016 merupakan tahun terpanas di dunia, jika menililk catatan pemanasan golobal yang terjadi selama ini
Air dan tanah sama panasnya
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, perubahan besar telah terjadi pada keadaan iklim dunia, ini cukup mengkhawatirkan. Juni adalah bulan ke-14 yang dicatat memecahkan rekor panas, baik tanah dan lautan secara berturut-turut dari bulan sebelumnya. Juni 2016, juga merupakan bulan ke 378 yang secara berturut-turut memiliki suhu di atas rata-rata pada abad ke-20.
David Carlson, direktur Program Penelitian Iklim Dunia WMO, dilansir dari VOA mengatakan bahwa pemanasan global terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan. (Baca : Suhu Panas April Pecahkan Rekor)
"Tahun ini menunjukkan bahwa planet ini dapat memanas lebih cepat dari yang kami perkirakan. Ini akan terjadi g jauh lebih cepat. Kami berpikir bahwa pemanasan global masih membutuhkan beberapa tahun untuk melihat lompatan seperti ini," kata Carlson.
Para ilmuwan mendasarkan penilaian perubahan iklim yang terjadi dengan cepat ini pada tiga indikator. Pertama adalah rekor suhu global rekor, untuk enam bulan pertama tahun ini. Rata-rata 1,3 derajat Celcius lebih hangat dari tingkat era pra-industri.
Mereka mencatat panas terjadi lebih tinggi di Kutub Utara. Ini mengakibatkan pencairan awal pada es laut Kutub Utara, wilayah di belahan bumi utara ini, mencakup Alaska, Kanada, Greenland dan Rusia. Tempat-tempat tersebut mencatat rekor panas dan emisi karbon dioksida, mengarahkan pemanasan global mencapai rekor tertinggi baru.