Sosok Misterius dalam Lukisan Karya Bung Karno

By , Rabu, 3 Agustus 2016 | 14:00 WIB

Siapa sangka Presiden pertama RI, Sukarno ternyata memiliki bakat melukis. Semasa hidupnya, Soekarno membuat belasan lukisan dan karikatur.

"Soekarno mulai melukis sejak kuliah, pada tahun 1926 saat usianya 25 tahun. Lukisan pertamanya kecil-kecil seukuran kertas HVS dari cat air. Seumur hidupnya, ia membuat belasan lukisan dan karikatur. Salah satu lukisannya ada di rumah pengasingannya di Ende," kata Mikke Susanto, kurator pameran Goresan Juang Kemerdekaan pada Senin (1/8/2017) di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

Salah satu lukisan Sukarno yang dipajang dalam pameran Goresan Juang Kemerdekaan berjudul "Rini".

Lukisan tersebut memuat potret seorang perempuan dari posisi samping. Perempuan tersebut berparas cantik, berhidung mancung, dan memancarkan sorot mata dingin tanpa senyum menghiasi bibir. Di sela telinga dan rambutnya yang ikal, terselip sekuntum bunga. Perempuan tersebut mengenakan kebaya bewarna hijau, dengan jarik batik bewarna coklat.

"Selang beberapa waktu yang lalu, Bung Karno pergi beristirahat di Bali. Dullah, pelukis istana diajaknya. Seperti biasa, Dullah disana mencoba membuat lukisan, tetapi baru saja dibuat garis-garis sketsa yang belum berarti telah ditinggalkannya kembali ke Jakarta dan tidak dikerjakannya lagi. Pada bulan November masuk Desember tahun 1958, Bung Karno kembali lagi, beristirahat selama sepuluh hari. Dullah tidak ikut. Tahu-tahu sepuluh hari di Bali, Bung Karno melukis menyelesaikan sketsa Dullah hingga selesai menjadi sebuah lukisan seperti yang tercantum di halaman ini. Tentu saja banyak dibuat perobahan dan tambahan-tambahan lain dari sketsa semula," tulis Dullah dalam buku koleksi lukisan Soekarno.

Hal yang menarik dari lukisan Sukarno ini, sampai sekarang sama sekali tak ada yang tahu siapa sosok perempuan di lukisan tersebut.

"Karya ini menjadi penting karena misteriusnya model. Ada yang mengatakan bahwa ini adalah implementasi figur Sarinah (istri Soekarno). Ada juga yang mengatakan dari perspektif visual adalah wanita Jawa yang berkebaya dan berjarik. Tapi dari wajah merupakan gabungan dari Sasak dan Jawa," kata Mikke, Kurator pameran Goresan Juang Kemerdekaan.

Selain sosok model yang misterius, lukisan Sukarno juga memiliki unsur keindahan.

"Ini adalah teknik di atas rata-rata. Melukis anatomi miring seperti ini tidak mudah, kedua adalah tangannya. Membuat tangan seperti ini warna cokelat dan efek cahaya juga sulit. Dari segi pewarnaan warna hijau, cokelat, hitam, dan sephia itu adalah sebuah harmoni," kata Mikke.

Semasa hidupnya Sukarno mengoleksi lukisan hingga 2.800 buah. Dari semuanya, satu persennya yakni 28 buah lukisan dipamerkan di pameran lukisan berjudul "Goresan Juang Kemerdekaan : Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia". Pameran ini diselenggarakan mulai 2-30 Agustus 2016 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Pameran ini bisa dinikmati tanpa harus membayar tiket masuk.