Ternyata Posisi Australia Mengalami Pergeseran Hingga 1,5 Meter

By , Kamis, 4 Agustus 2016 | 16:00 WIB

Karena adanya pergerakan tektonik, seluruh wilayah kontinen Australia bergerak 1,5 meter ke arah utara setelah 22 tahun lamanya, berdasarkan data yang dihasilkan dari GPS.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pemerintah mengumumkan akan segera memperbaharui perubahan posisi lintang dan bujur negara .

Lempeng Australia adalah lempeng kontinental yang bergerak paling cepat, mampu bergerak 7 cm setiap tahunnya.

Pergerakan yang terjadi memungkinkan naiknya kemungkinan gempa. Namun hal yang paling mungkin terjadi adalah perubahan letak Australia yang semakin mendekati garis ekuator.

Pembaharuan akan dilakukan pada tahun 2017. Berdasarkan prediksi tahun 2020, Australia akan bergerak sebanyak dua meter ke arah selatan.

Itu berarti dalam waktu tiga tahun, kordinat baru akan segera tersinkronisasi berdasarkan data lintang dan bujur terbaru. Namun mereka akan lebih akurat dari yang ada saat ini.

Pemerintah akan terus memastikan bagaimana mereka tetap menjaga angka lintang dan bujur untuk terus terbarui di masa depan.

"Garisnya sendiri akan sesuai dengan kontinen, namun seiring berjalannya waktu, posisinya nanti akan dibandingnya dengan posisi yang ada di GPS. Jadi kita akan sering terus melakukan perubahan," ujar Jaksa dari Geoscience Australia.

Hal ini menjadi sangat menjebak karena adanya pergerakan tektonik yang masif, seperti gempa bumi, yang mampu mengubah bujur dan lintang sebuah kontinen.

Kembali ke tahun 2004, gempa bumi berkekuatan 8,1 skala Richter, sehari setelah tsunami di Samudera Hindia, memberikan tembahan jarak beberapa milimeter antara Australia dan Tasmania.