Dihuni Oleh Ratusan Hiu Abu-abu, Apa Yang Buat Mereka Berkumpul di Wilayah Ini?

By , Sabtu, 6 Agustus 2016 | 10:00 WIB

Musim panas tahun 2014 lalu, Johann Mourier menyelam di Fakarava, Laut Pasifik Selatan, dan berhadapan langsung dengan kumpulan terpadat yang pernah ada dari hiu abu-abu.

"Ini sangat menarik, bahkan untuk seorang ahli hiu seperti saya," ujarnya. Mourier memperkirakan terdapat 250 hingga 700 hiu berada di sana.

Tim penelitian sendiri tidak begitu merasa khawatir. "Ketika siang, hiu akan sangat tenang," ujar Mourier. "Mereka hanya akan beristirahat dan menyimpan tenaga. Jika Anda berenang dengan cepat ke arah mereka, mereka akan melarikan diri. Di malam hari, mereka akan aktif dan mulai berburu ikan. Mereka tidak akan mengigit kita. Hiu hanya akan fokus pada ikan-ikan."

Namun hal yang berbahaya bagi para hiu hingga kini masih menjadi misteri. Mereka sangat kolektif terhadap mangsanya, dan hal tersebut yang membuat para peneliti merasa ini tidakmasuk akal.

Di Fakarava, piramida makanan lebih terlihat berbentuk seperti persegi panjang. Dimana para hiu sendiri tidak mampu mempertahankan diri mereka sendiri.

Mourier sendiri menghitung bahwa ratusan hiu itu membutuhkan makanan antara 147 hingga 350 kilogram ikan tiap harinya. Namun rata-rata, disana hanya terdapat 46 kilogram yang tersedia setiap harinya.

Bagaimana para hiu itu bisa bertahan hidup?

Untuk membuktikannya, tim mengambil sampel 13 hiu untuk melihat kemana mereka biasanya akan pergi untuk mencari makan. Pada musim dingin, antara May dan Oktober, sebagian besar mereka lebih suka untuk tetap berada di sana.

Pada musim panas, beberapa pergi, namun selebihnya tetap menunggu ikan datang untuk mereka. Mourier menemukan bahwa mereka tidak mencari makan, namun cenderung menunggu makanan datang pada mereka.

Para ahli biologi tahu mengenai agregrasi serangan hiu, namun kebanyakan hiu abu-abu berkumpul hanya untuk makananan mereka seperti biasa. Mourier dan timnya pun berpendapat, tanpa adanya agregrasi tersebut, hiu yang ada di Fakarava tidak akan mencapai angka sebanyak itu di area tersebut.

"Ini adalah sebuah masalah penting untuk diteliti," ujar Samantha Munroe dari Grifith University. "Tanpa memahami aliran energi dan pergerakan dari lingkungan ini, akan sulit untuk membuat manajemen keputusan yang baik, terutama dalam urusan taman laut atau regulasi pemancingan."

Contohnya, memancing dilarang bukan hanya untuk melindungi hiu, namun juga ikan-ikan yang menjadi konsumsi para hiu itu sendiri.