Belatung yang ada pada darah ayam mungkin akan membantu para peneliti untuk mengungkapkan bagaimana menyelamatkan burung kutilang yang terancam punah.
Belatung dari lalat Philornis downsi sukses berkembang tanpa hidup dalam tubuh burung. Hal tersebut terdengar baik, karena keberadaannya membahayakan beberapa spesies langka di Kep. Galapagos. Pemeliharaan lalat tersebut dalam laboratorium akan menjadi langkah pertama untuk mengendalikan hama-hama tersebut.
Lalat itu bukanlah hewan asli dari Galapagos. Mereka secara tidak sengaja dikenali sebelum tahun 1997, ketika kehadirannya dikonfirmasi berada di sarang burung yang ada di pulau itu.
Lalat bertelur dekat telur yang ada di sarang burung. Larva dari telur itu pun membuat jalan ke dalam tubuh bayi burung, dimana mereka meminum darahnya. Sebagian besar bayi burung mati karena kehilangan darah.
Spesies yang biasanya terancam oleh keberadaa lalat ini adalah kutilang mangrove (Camarhynchus heliobates) dan Floreana mockingbird (Mimus trifasciatus),dimana keduanya terancam punah.
Para peneliti berharap untuk menggunakan teknik sterilisasi serangga (SIT) untuk menyelamatkan burung-burung ini. Pertama kali dikembangkan untuk membasmi screwworm , parasit ternak.
Metode ini melibatkan melepaskan lalat jantan yang disterilkan di alam liar . Betina kawin dengan jantan, tetapi tidak menghasilkan keturunan, menyebabkan penyusutan lalat.