Pterosaurus Seukuran Kucing Ditemukan di Kanada

By , Rabu, 31 Agustus 2016 | 19:00 WIB

Menjelang akhir zaman dinosaurus, daratan dikuasai oleh Tyrannosaurus Rex, sementara di udara, reptil terbang yang dikenal sebagai pterosaurus berkuasa penuh.

Selama ini pterosaurus diketahui berukuran raksasa. Pterosaurus terbesar yang diketahui berukuran sebesar jerapah, dengan bentangan sayap seukuran pesawat kecil. Akan tetapi,  penemuan terbaru berupa sisa fosil pterosaurus dari 77 juta tahun lalu mengejutkan ahli paleontologi, sebab ukurannya tak lebih besar dari kucing. Peneliti memastikan bahwa fosil itu memang benar-benar milik spesies pterosaurus kecil, bukannya anak pterosaurus besar.

Pterosaurus kecil berkembang selama era Jurassic dan Triassic. Tetapi saat Zaman Kapur mulai mengalami penurunan sekitar 80 juta tahun lalu, pterosaurus berevolusi dari ukuran ekstra besar menjadi lebih mungil.

Penemuan ini menyanggah kesimpulan studi sebelumnya, yang menunjukkan bahwa langit di akhir Periode Kapur hanya dikuasai oleh burung dan pterosaurus besar.

“Penemuan pterosaurus baru menunjukkan bahwa pterosaurus kecil ternyata ada selama akhir Periode Kapur, dan tidak digantikan oleh burung,” kata Elizabeth Martin-Silverstone, peneliti dari University of Southampton.

Karena peneliti hanya menemukan tulang belakang, tulang tungkai depan dan beberapa fragmen untuk diteliti, mereka tidak dapat memastikan apakah fosil ini milik spesies baru.

Bukti fosil pterosaurus kecil yang jarang ditemukan, membuat ilmuwan lain masih meragukan keberadaan hewan tersebut dan kedudukannya dalam evolusi pterosaurus.

“Para peneliti yang terlibat telah menyelesaikan pekerjaan luar biasa, mengingat data yang ada hanya terbatas,” kata Richard Butler dari University of Birmingham, Inggris.

Ia melanjutkan, “Akan tetapi, mereka tidak bisa benar-benar yakin bahwa fosil itu bukan milik spesies burung.”

Butler juga belum yakin bahwa hewan itu berkaitan dengan pterosaurus ukuran besar.

Martin Silverstone menanggapi hal tersebut dan mengatakan bahwa tulang-tulang fosil lebih terlihat seperti pterosaurus ketimbang burung. Misalnya, tulang fosil menunjukkan adaptasi terbang yang tak dimiliki burung di Periode Kapur: desain ulang pada vertebrata untuk memberikan dukungan ekstra bagi otot sayap.