Rover Jade Rabbit resmi diberitakan telah habis masa hidupnya. Berita ini disampaikan langsung otoritas Cina pada Rabu (3/8) lalu. Berita kematian rover yang dicintai banyak masyarakat ini, sempat menjadi viral di sosial media Cina.
(Baca : Robot Penjelajah Bulan Cina Kembali Bertugas)
Penamaan rover dan penjelajah ini berasal dari nama dewi bulan Cina, yakni Chang’e dan kelincinya. Ia mendarat di cekungan utara Bulan yang dikenal sebagai Mare Imbrium pada bulan Desember 2013. Pendaratannya yang sukses menjadikan Cina sebagai negara ketiga yang berhasil melakukan soft landing di permukaan Bulan, setelah Rusia dan Amerika Serikat.
Sebelumnya, rover telah dinyatakan mati pada bulan Februari 2014. Ia berhenti berfugsi setelah bulan dilanda malam yang dingin, namun kembali hidup beberapa minggu kemudian. Rover dapat mengirim data ke Bumi, tetapi tak bisa bergerak kembali.
Data-data yang dikirim oleh rover berkontribusi banyak dalam laporan para ilmuwan. Selain tentunya membuat ilmuwan memahami lebih dalam geologi Bulan, bahkan berhasil mengungkapkan jenis batuan bulan yang belum pernah ditemukan oleh misi AS dan Rusia.
Sementara itu, instrument pada Chang’e-3, termasuk di dalamnya teleskop masih dapat berfungsi lebih dari dua tahun setelah pendaratan. Chang’e-3 secepatnya akan memiliki rekan pada tahun 2017, Cina berencana mengirimkan penjelajah baru pada bulan, kemudian akan kembali mengirim sampel pada Bumi, jika berjalan lancar.
"China sedang mencoba untuk mencapai tingkat atas dan menunjukkan bahwa mereka memiliki kekuatan besar di bidang antariksa," kata Kevin Pollpeter, analis Pertahanan Group, Inc., yang berafiliasi dengan University of California, San Diego, dalam sebuah wawancara.
(Baca pula : 4 Tahun di Mars, Sebuah Perjalanan Luar Biasa Rover Curiosity)
"Mereka juga memberikan kontribusi pengetahuan nyata tentang bulan yang kita belum bisa dapatkan sebelumnya," tambah Pollpeter.