Studi DNA Lembaga Eijkman Bantu Ungkap Kematian Misterius \'Yongki\'

By , Kamis, 11 Agustus 2016 | 18:00 WIB

Dari banyaknya kasus perdagangan dan perburuan yang memakan nyawa banyak Gajah Sumatera, hingga kini kematian gajah Yongki pada Jumat (18/09/2015) silam masih menjadi misteri. Yongki telah kehilangan kedua gadingnya ketika ditemukan oleh para pawang gajah di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Yongki merupakan salah satu gajah patroli yang dilatih oleh anggota Flying Squad di taman nasional tersebut. Gajah patroli itu selama ini dikenal untuk membantu menghalau gajah-gajah liar di kawasan itu.

"Masih sulit diketahui penyebab dia mati. Tidak banyak tanda-tandanya, seperti tanda berontak itu tidak ada," jelas Drh. Dedi Chandra dari Pusat Konservasi Gajah Way Kambas yang menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Teknik Molekuler untuk Studi Ekologi, Mitigasi Konflik, dan Mengungkap Perdagangan Ilegal Satwa Liar di Lembaga Eijkman, Jakarta Pusat pada Kamis (11/08/2016).

Dedi sendiri merasa ada hal yang menarik dari kematian Yongki ini. Dari banyak pemeriksaan lab, sampel-sampel yang diteliti hanya menemukan satu jenis zat yang terkandung dalam tubuh gajah patroli itu, yaitu Chlorine.

"Belum dapat dipastikan apakah zat Chlorine ini mampu membunuh seekor gajah," ujarnya lagi.

Namun usaha untuk menemukan siapa pelaku pembunuhan Yongki masih terus dilakukan. WWF Indonesia bersama dengan Lembaga Eijkman mengemukakan sebuah studi yang mampu terus melacak penyebab kematian serta siapa dalang dibalik kasus tersebut.

"Eijkman Institute saat ini telah memiliki spesimen DNA Individu gajah Yongki, sehingga bila ada temuan barang bukti gajah, kita bisa mencocokan apakah gading itu milik Yongki," jelas Prof. dr. Herawati Sudoyo, Wakil Kepala Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular Eijkman yang juga hadir dalam seminar tersebut.

Dari studi DNA yang diambil dari tubuh Yongki, diharapkan peneliti akan beragam informasi kematiannya. Informasi yang didapatkan mampu melacak dan menindak pemilik, pedagang gading, maupun pelaku yang membunuh Yongki.

Kematian Yongki rupanya mengundang duka terdalam musisi Indonesia, Tulus. Pasalnya, gajah Yongki adalah salah satu model dalam video musik untuk lagu berjudul 'Gajah' yang telah memenangkan sejumlah penghargaan musik tanah air.

"Gajah Yongki adalah salah satu yang saya kenal baik dan membantu saya berperan dalam salah satu musik video dari lagu saya. Kasus kematiannya menggetarkan hati saya untuk melakukan tindakan," ujar Tulus yang hadir dalam seminar untuk ikut mengkampanyekan aksi #janganbunuhgajah.