Berkenalan Lebih Jauh dengan Meteor Perseid

By , Sabtu, 13 Agustus 2016 | 14:00 WIB

Hujan Meteor Perseid berasal dari sisa debu ekor komet Swift-Tuttle yang pernah melintasi Bumi dan diamati astronom Lewis Swift dan Horace Tuttle dari Amerika pada tahun 1862.

Komet ini rutin mengorbit matahari setiap sekitar 130 tahun sekali. Setiap kali melintas di tata surya bagian dalam, komet ini meninggalkan triliunan bebatuan kecil di belakangnya.

Saat Bumi melintasi jalur yang dipenuhi sisa-sisa puing komet Swift-Tuttle, bebatuan itu mengalami tarikan oleh gravitasi Bumi dan masuk dalam lapisan atmosfer Bumi serta terbakar di sana menjadi kilatan cahaya. Meteor ini disebut Perseid karena mereka tampak terbang keluar dari rasi bintang Perseus.

“Coba pikirkan, meteor yang akan Anda lihat akhir pekan ini  berasal dari komet yang melintas ratusan atau bahkan ribuan tahun lalu,” ujar Bill Cooke, ahli meteoroid NASA.

Ia lantas melanjutkan, “Dan mereka telah berkelanan sejauh miliaran mil sebelum akhirnya menjadi kilasan cahaya ketika memasuki atmosfer Bumi.”

Meteor Perseid melintas dengan kecepatan mengagumkan: 59 kilometer per detik! Bisa dikatakan, Perseid 500 kali lebih cepat dibanding mobil tercepat di dunia. Pada kecepatan itu, bahkan sedikit debu meteor pun akan menghasilkan cahaya terang ketika bergesekan dengan atmosfer Bumi. Ketika bergesekan dengan atmosfer, suhu puncak meteor bisa mencapai 3.000 hingga 10.000 derajat Fahrenheit.

Kita tak perlu khawatir, sebab hujan meteor Perseid tidak menimbulkan bahaya bagi Bumi. Sebagian besar terbakar 50 mil di atas planet kita. Tetapi, serangan bertubi-tubi bisa menimbulkan masalah bagi pesawat antariksa.

Untuk mengenalnya lebih jauh, simak fakta-fakta tentang metoer Perseid berikut ini.

1. Ukuran meteor Perseid rata-rata hanya sebesar butiran pasir meski beberapa ada yang sebesar kacang polong atau kelereng.

2. Komet Swift-Tuttle, yang serpihannya menciptakan hujan meteor Perseid, merupakan objek terbesar yang diketahui melintas dekat bumi. Intinya memiliki diameter sekitar 9,7 kilometer, setara dengan meteorit yang memusnahkan dinosaurus.

3. Ahli astronomi Brian Marsden pada tahun 90-an pernah memprediksi komet Swift-Tuttle suatu saat akan menabrak bumi. Namun observasi lebih lanjut menepis perkiraan itu. Meski begitu, Marsden menemukan komet itu akan nyaris menabrak bumi (dengan jarak sekitar ribuan mil) pada tahun 3044.

4. Meteoroid Perseid terentang luas dalam jarak 60-100 mil, bahkan di bagian paling padat dari sungai serpihan komet Swfit-Tuttle. Seperti aliran lainnya, sungai itu menyimpan endapan setiap kali melintas dalam orbit selama 130 tahunnya mengitari matahari. Meterial-materila itu tertimbun di angkasa dan mengorbit matahari dengan lintasa yang kurang lebih sama dengan lintasan kometnya.

5. Komet Swift-Tuttle terakhir kali terlihat pada tahun 1992 dimana pada saat itu diperlukan teropong untuk melihatnya. Sebelumnya, komet ini terlihat pada saat pertama kali "ditemukan" oleh ahli astronomi Lewis Swift dan Horace Tuttle pada tahun 1862. 

Baca lebih lanjut fakta-fakta tentang meteor Perseid di sini.