Kerangka berusia 3,000 tahun ditemukan di sebuah altar yang dipersembahkan pada Zeus di Gunung Lykaion di Yunani, dan para arkeologi mengatakan bahwa penemuan baru ini membuktikan adanya pengorbanan terhadap dewa-dewa Yunani.
Penemuan itu dipublikasikan pada 10 Agustus 2016 lalu dalam sebuah pernyataan dari Hellenic Ministry of Culture, Education and Religious Affairs.
Para Arkeologi dari Gunung Lykaion Excavation and Survey Project mengevakuasi kerangka yang menunjukkan bahwa jasad tersebut milik remaja laki-laki, musim panas ini. Gunung Lykaion dikenal sebagai lokasi persembahan bagi Zeus, dewa langit dan petir Yunani kuno.
Sejak 2007, para peneliti ini telah melakukan penelitian menyeluruh pada "altar abu" yang berisi cangkir, hewan, patung-patung manusia, vas, koin, dan vas berisi hewan yang sudah dibakar, seperti domba atau kambing.
"Sejumlah sumber literasi kuno menyebutkan rumor mengenai persembahan manusia yang mengambil tempat di altar, namun sampai beberapa minggu kemudian, belum ada jejak darimana tulang-tulang manusia itu berasal," jelas ketua ekskavasi David Gilman Romano, seorang profesor arkeologi Yunani dari University of Arizona.
Seorang penulis kuno Pausanias (110-180 M) mengatakan bahwa ada sebuah legenda mengatakan seorang raja bernama Lycaon berubah menjadi serigala ketika tengah mempersembahkan anaknya.
"Lycaon membawa bayi manusia ke altar Zeus dan mengorbankannya, menuangkan darahnya ke altar, dan berdasarkan legenda, setelah pengorbanan itu, ia berubah dari manusia menjadi serigala," tulis Pausanias dalam buku georgrafi Yunani.
Para arkeolog mengatakan bahwa mereka belum benar-benar yakin apakah jasad remaja laki-laki yang mereka temukan adalah persembahan, dan belum semua bagian altar diteliti.
"Pengorbanan atau bukan, ini adalah altar persembahan...jadi ini bukan tempat dimana Anda menguburkan seseorang. Ini bukan pemakaman," ujar Romano kepada agensi berita, dengan menambahkan bahwa bagian atas dari kerangka remaja itu hilang.