Berdasarkan penelitian ahli biologi kelautan yang dipimpin Dr. Julius Nielsen dari Universitas Copenhagen, Denmark, hiu Greenland (Somniosus microcephalus) hidup setidaknya selama 500 tahun.
Hiu Greenland (Somniosus microcephalus) memiliki umur minimal 272 tahun, dan dapat hidup selama 500 tahun. Sebelumnya, rekor dipegang oleh paus kepala busur (Balaena mysticetus) dengan usaia 211 tahun. Hiu ini juga mengalahkan (namun belum dikonfirmasi) ikan mas koi bernama Hanako, yang konon hidup sampai berusia 226 tahun.
Spesie ikonik dari Laut Arktik ini dapat ditemukan di muara dangkal dan teluk pada kedalaman minimal 4000 kaki (1.200 m) perairan benua. Hiu Greenland adalah salah satu hiu yang lebih besar dari ikan lain di Atlantik-Arktikm dan Antartika.
Hiu betina lebih besar dari hiu jantan, hiu Greenland dewasa berukuran 13 hingga 16 kaki (4 – 5 m), dengan panjang maksimum spesies sekitar 21 kaki (6,4 m).
Peter Busnell rekan penulis studi mengungkapkan bahwa hiu Greenland ini tumbuh perlahan. Sebuah studi tahun 1963 memperkitakan bahwa spesien ini tumbuh kurang dari 1 cm per tahun.
Bushnel yang juga ahli kelautan dari Indiana University South Bend menambahkan bahwa ahli kelautan telah mengetahui bahwa hiu Greendland memiliki umur panjang. Salah satu metode tradisional untuk menentukan usia spesies melibatkan analisis jaringan kalsifikasi, fitur yang jarang ditemukan pada hiu Greenland.
Dr. Nielsen dan rekan-rekannya menerapkan teknik penanggalan radiocarbon pada lensa mata 28 hiu Greenland betina. Ini dilakukan untuk menentukan usia rata-rata spesies hiu.
Analisis tim sampai pada kesimpulan bahwa hiu Greenland memiliki usia rata-rata 272 tahun. Dua hiu terbesar dalam penelitian memiliki panjang 16,2 dan 16,5 kaki (4,93 dan 5,02 m), yang berarti diperkirakan memiliki usia 335 tahun dan 392 tahun.
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa hiu Greenland adalah spesies vertebrata yang paling lama hidup, bahkan melampau paus kepala busur yang diperkirakan memiliki masa hidup 211 tahun,” kata Dr Nielsen.
Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Science pada Jum’at (12/8).