Dua anak kembali didiagnosis menderita kelumpuhan karena polio di Nigeria. Ini merupakan kemunduran besar bagi upaya internasional untuk memberantas penyakit polio. Sebelumnya, pihak berwenang berpikir jika penyakit polio hanya tersisa di Pakistan dan Afghanistan.
Berita ini diumumkan oleh WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada Kamis (11/8), hari yang seharusnya menjadi peringatan dua tahun kasus polio terakhir di Afrika. Jika peringatan hari Kamis lalu tanpa pengumuman kembalinya kasus polio, maka genap 12 bulan benua Afrika bersertifikat bebas dari polio. Perang melawan polio sudah dilakukan hampir 30 tahun, untuk menghapus penyakit ini dari dunia.
"Sudah pasti ini adalah suatu kemunduran, kedua kasus ini terdeteksi setelah dua tahun kami berpikir Nigeria telah bebas dari polio," ungkap Michel Zaffra, seorang dokter sekaligus direktur WHO dalam kasus pemberantasan polio. Zaffra kembali menegaskan pada Jumat (12/8) pagi, bahwa ditemukannya kembali kasus ini benar-benar mengecewakan.
Sebelum hari Kamis (11/8), hanya 19 kasus polio ditemukan di Afganistan dan Pakistan selama 2016. Upaya internasional dalam pemberantasan polio oleh WHO dan CDC pun difokuskan pada dua negara ini.
Kembali ditemukannya kasus polio di Nigeria membuat tim mesti membagi fokus. Mereka melakukan kampanye vaksinasi darurat untuk mengimunisasi jutaan anak-anak di daerah asal kasus, yakni di negara bagian Borno (berbatasan dengan Niger dan Kamerun, di seberang Danau Chad)
Tersebar Diam-diam
WHO mengatakan bahwa analisis genetik dari virus dua anak penderita polio dan keluarga mereka (yang tinggal di berbagai belahan Borno) sama persis dengan yang dikumpulkan di Borno pada 2011. Itu berarti polio sebenarnya tidak pernah hilang dari daerah tersebut, melainkan beredar diam-diam, mengingat Nigeria tidak pernah terdeteksi kasus polio lagi sejak Juli 2104.
Menteri Kesehatan Nigeria, Isaac Adewole, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kasus ditemukan karena aksi militer mengambil kembali sebagian dari negara bagian Borno dari militan.
Konflik Negara dan Polio
Borno merupakan negara bagian di Nigeria yang paling tidak stabil. Daerah ini juga rumah bagi Boko Haram, teroris fundamentalis yang terkenal telah menculik 276 anak sekolah dari kota Chibok. Boko Haram memberikan pernyataan berkelanjutan terkait pemboman dan pembantaian yang telah dilakukannya. Korban jiwa mencapai 20.000 orang dalam tujuh tahun terakhir.
Jelas konflik internal negara turut andil dalam pemberantasan polio. Di Pakistan, Taliban terus menerus menyerang tim vaksinator. Namun, sampai saat ini kekejaman Boko Haram membuat negara bagain Borno sulit dicapai, bahkan untuk militer Nigeria.