Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa mereka yang membaca setidaknya 30 menit tiap harinya akan memiliki usia yang lebih panjang.
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan pada 3,635 orang berusia 50 tahun atau lebih, yang menghabiskankan suka membaca buku rata-rata hampir memiliki usia lebih panjang dua tahun daripada mereka yang tidak melakukannya.
Temuan tersebut, dilaporkan oleh tim dari Yale University's School of Public Health, menunjukkan bahwa orang-orang yang suka membaca hidup lebih banyak dan hanya 3,5 jam per minggu akan cukup membawa perbedaan.
Penelitian tersebut hanya menunjukkan hubungan antara kegiatan membaca dengan umur panjang, ketimbang penyebab dan efeknya. Namun hal tersebut membantu mendukung ide membaca mampu menjaga pikiran untuk tetap aktif dan sehat.
Sangat memungkinkan bahwa membawa akan melatih otak, akan sama saja dengan sesi olah tubuh untuk melatih kebugaran.
Para peneliti juga membuktikan bahwa membaca fiksi akan meningkatkan perasaan empati, menguatkan koneksi kita dengan orang-orang dan dunia di sekitar kita.
Menariknya, penelitian juga menemukan bahwa membaca buku akan lebih meningkatkan kehidupan seseorang daripada membaca koran dan majalah.
Sampel dari penelitian tersebut adalah mereka yang tidak membaca sama sekali, mereka yang membaca hingga 3,5 jam per minggu, dan mereka yang membaca lebih dari 3,5 jam per minggu.
Para peneliti saat ini akan melihat perbedaan yang akhirnya disadari antara membaca fiksi dan non-fiksi, dan penggunaan e-book dan audiobook.
Penelitian tahun 2003 menemukan bahwa membaca buku mampu menjaga otak tetap aktif dan menghindarkan dari penyakit demesia. Penelitian tahun 2009 turut menunjukkan bahwa membaca juga menurunkan kadar stress.