Hal yang Perlu Kita Ketahui Tentang Kematian Otak

By , Jumat, 19 Agustus 2016 | 09:00 WIB

Saat mengalami apa yang banyak orang sebut sebagai kondisi koma, otak manusia berhenti berfungsi namun tubuh dalam kondisi yang mampu menghasilkan sedikit gerakan. Artinya, manusia masih bisa bernapas dan mampu merespon stimulan dari luar. Namun mereka tidak mampu untuk melakukan percakapan. 

Ketidaksadaran yang parah dimana terdapat sistem aktivasi retikular yang menghancurkan. Namun otak masih memberikan sinyal. Hal itu memungkinkan orang terbangun dari koma, dan memperoleh kembali kesadarannya.

Dengan kematian otak, seluruh aktivitas neural berhenti dan otak tidak lama dalam memberikan input untuk fungsi tubuh. Kematian otak tidak dapat berubah dan sama saja dengan kematian itu sendiri. Tubuh akan tetap hidup, jika ditambah dengan dukungan teknologi. Tanpa itu semua, tidak akan bekerja sama sekali.

Total kematian seluruh aktivitas neural berarti paru-paru akan berhenti beroperasi seluruhnya. Semua regulator fungsi otak yang mengatur tekanan darah dan suhu tubuh akan mati. Hormon yang mengatur fungsi organ akan berhenti bersirkulasi.

Doktor melakukan uji kematian otak sebelum secara resmi mengambil keputusan atas kematian seseorang diberikan. Jika uji tersebut tak mampu dilalui oleh pasien tersebut, maka ia dinyatakan meninggal.