Tiongkok berhasil meluncurkan Quantum Experiments at Space Scale (QUESS), satelit kuantum pertama di dunia dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di barat laut Gurun Gobi, Selasa (16/8) lalu. Peluncuran satelit ini merupakan upaya Tiongkok untuk mengembangkan teknologi sistem komunikasi yang aman dari peretasan.
Dalam misi selama dua tahun, QUESS akan membangun sistem komunikasi kuantum dengan mengirim data dari luar angkasa ke Bumi dalam bentuk partikel subatom dan meneliti lebih lanjut tentang fenomena aneh di fisika kuantum, yakni belitan kuantum.
(Baca juga: Berhasil Diluncurkan, LAPAN A3/IPB Siap Pantau Lahan Pertanian dan Laut)
Komunikasi kuantum memiliki kemananan super tinggi karena foton kuantum tak dapat dipisahkan maupun digandakan. Hal itu menyebabkan penyadapan, pencegatan atau perusakan informasi yang dikirim melalui foton kuantum menjadi mustahil.
Banyak negara yang telah berupaya keras membuat komunikasi kuantum menjadi kenyataan, namun Tiongkok menjadi negara pertama yang melakukannya.
(Baca juga: Satelit NASA Pantau 288 Hotspot Kebakaran Hutan di Indonesia)
Dengan bobot lebih dari 600 kg, QUESS akan mengelilingi Bumi setiap 90 menit setelah memasuki orbit singkron matahari di ketinggian 500 km.
Satelit tersebut juga dijuluki “Micius”, seperti nama ilmuwan dan filsuf Tiongkok yang dikenal sebagai manusia pertama dalam sejarah yang melakukan percobaan optik.
(Baca juga: Mengapa Merkurius & Venus Tidak Punya Satelit?)
“Seperti halnya satelit Galileo dan teleskop luar angkasa Kepler milik NASA, kami menamai satelit kuantum pertama kami dengan nama ilmuwan terkenal,” ujar Pan Jianwei, ketua tim ilmuwan proyek QUESS.
“Kami berharap hal ini dapat mempromosikan dan meningkatkan keyakinan dalam budaya Tionghoa,” ujarnya.