Penemuan makam berbentuk piramida di di wilayah Sary-Arka, dekat Kota Karaganda. Kazakhtan, sempat viral di berbagai media daring beberapa waktu lalu. Desas-desus menyebutkan bahwa piramida ini merupakan piramida tertua di dunia, namun arkeolog membantah hal tersebut.
“Usia tepatnya memang belum dapat dipastikan, tetapi kemungkinan besar piramida ini dibangun di akhir Zaman Perunggu, lebih dari 3.000 tahun lalu, 1.000 tahun setelah bangsa Mesir kuno membangun piramida pertama mereka, Piramida Djoser sekitar 4.700 tahun silam,” ungkap Viktor Novozhenov, arkeolog Universitas Karaganda yang terlibat dalam ekskavasi makam, seperti dikutip dari Live Science.
Piramida yang baru ditemukan ini tergolong kecil, dengan tinggi 2 meter dan panjang 14 meter. “Piramida ini terbuat dari batu, tanah dan lempengan di bagian luar,” kata Novozhenov. Jika ditilik dari bentuk konstruksinya, arkeolog memperkirakan bahwa piramida tersebut dibangun untuk Raja kuno atau pemimpin klan.
Selain itu, strukturnya juga unik. Berbeda dengan kebanyakan piramida Mesir yang puncaknya lancip, puncak piramida ini justru datar, mirip piramida Djoser.
Sejauh ini, hasil penggalian yang dilakukan oleh tim menunjukkan bahwa piramida ini dibuat dengan tujuan serupa dengan piramida Mesir, dengan struktur makam di dalamnya.
Novozhenov mengunggah foto reruntuhan piramida tersebut dalam akun Facebook miliknya.
Sayangnya, ruang pemakaman di piramida tersebut telah dijarah, meskipun masih ada sisa-sisa tembikar, pisau dan benda-benda dari perunggu. Belum dapat dipastikan ada atau tidaknya sisa-sisa manusia yang dimakamkan di sana.
Hingga saat ini, proses ekskavasi masih berlangsung. Para arkeolog berharap penemuan ini dapat memberikan informasi baru tentang peradaban Begazy-Dandybai yang hidup di Kazahkhstan tengah.