Orang Tua Patut Pahami Dampak Buruk Pubertas Dini pada Anak

By , Rabu, 24 Agustus 2016 | 09:00 WIB

Saat ini, pubertas mulai harus dihadapi teralu dini pada anak-anak berusia 8 dan 9 tahun. Mengapa hal tersebut terjadi dan risiko apa yang akan dihadapi pada pubertas dini ini?

Di Amerika Serikat, antara pertengah tahun 1800-an hingga 1960-an, rata-rata usia menstruasi bagi anak perempuan terjadi begitu cepat. Hal tersebut terjadi melintasi tiap tingkatan sosial, ekonomi, rasial, dan kelompok etnis.

Lebih aneh lagi, berdasarkan penelitian medik terbaru, pubertas kini terjadi pada anak-anak perempuan Amerika-Afrika berusia enam tahun. Apa yang terjadi? Apa yang menjadi bahaya bagi pubertas dini tersebut?

Menurut National Institutes of Health, pubertas biasanya dimulai pada akhir usia 10 tahun pada kebanyakan anak-anak abad 19. Namun kini, rata-rata usia rentang 8 hingga 13 tahun untuk perempuan, dan 9 hingga 14 tahun untuk laki-laki.

Ratusan teori beranggapan hal tersebut dipengaruhi oleh nutrisi, psikologi, dan faktor lingkungan, namun tidak ada yang mampu menyimpulkan alasan mengapa hal tersebut terjadi.

Kita mungkin tidak mengetahui penyebab pubertas dini, namun kita mengetahui efek yang ditimbulkannya. Ketika pubertas dimulai pada usia 7 atau 8 tahun untuk anak perempuan, atau 9 tahun untuk anak laki-laki, ini disebut dengan pubertas dewasa sebelum waktunya. Dan hal itu menyebabkan sejumlah masalah.

Pubertas dini menyebabkan Anda memiliki tubuh yang lebih pendek. Penelitian menunjukkan anak-anak yang tumbuh melonjak lewat pubertas ini, lempeng tulang mereka tidak bekerja dengan baik selama periode pertumbuhan nanti, dan menghasilkan tubuh yang pendek ketika dewasa. Pubertas dini juga mengarah pada diabetes type-2, asma, dan bahkan kanker payudara.

Hal mengkhawatirkan juga datang dari sisi psikologis. Anak-anak yang mengalami pubertas dini memiliki risiko stress yang lebih tinggi, depresi, dan sejumlah masalah psikologi lainnya. Penelitian menunjukkan pubertas dini menyebabkan anak-anak memiliki keaktifan yang lebih pada aktivitas seksual di usia mereka yang muda. Dan juga masalah lain terkait pola makan dan masalah kecanduan lainnya.

Hal yang menyedihkan adalah, pubertas dini menekan tubuh pada pertumbuhan fisik yang lebih dewasa sebelum otak siap untuk mengendalikannya. Psikolog menyarankan kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan isu tersebut dan menjaga keterbukaan komunikasi.