Obat Halusinogen Dukun Hutan Amazon Ini Mampu Matikan Kanker

By , Kamis, 25 Agustus 2016 | 15:00 WIB

Selama berabad-abad, suku di hutan hujan Amazon telah menggunakan halusinogen ayahuasca untuk membantu mengarahkan orang-orang melalui halusinasi visual dan audio.

Saat ini obat tersebut menjadi populer di seluruh dunia, dengan penelitan sebelumnya yang menunjukkan bahwa obat ini akan mampu mengobati depresi dan kegelisahan.

Namun apa sebenarnya ayahuasca itu? Dan bagaimana tanaman itu mampu berkerja lebih intens dari LSD?

Faktanya, meskipun kebanyakan orang berpikir bahwa ayahuasca merupakan tanaman tunggal, sebenarnya ia adalah kombinasi dari dua tanaman, yaitu daun dari Psychotria viridis dan tanaman rambat Banisteriopsis caapi.

Mereka memiliki kekuatan halusinogen, namun daunnya diketahui mengandung DMT, sebuah zat yang memiliki struktur mirip dengan neurotransmiter serotonin, yang juga ditemukan dalam jamur ajaib, yang memiliki potensi penyembuhan depresi juga.

Enzim dalam pencernaan kita secara normal mampu untuk tidak mengaktifkan DMT sehingga hal tersebut tidak akan berdampak pada kita. Namun, tumbuhan rambat yang terkandung dalam ayahuasca menghalangi enzim tersebut untuk bekerja dengan baik dan membiarkan DMT untuk masuk ke dalam jaringan darah.

Dalam waktu setengah jam setelah mengonsumsi tanaman tersebut, minuman itu akan mulai memberikan efek halusinasi, dan efeknya bekerja selama enam jam.

Namun yang menarik dari halusinasi tersebut, efek yang diproduksi tidak bekerja seperti LSD. Orang-orang dengan ayahuasca secara keseluruhan sadar bahwa mereka mengalami halusinasi.

Bukan mendengar banyak suara, mereka justru hanya mendengar suara kegusaran, dan akan lebih menerima keadaan dan situasi mereka saat itu.

Dibandingkan rasa melayang, mereka lebih merasakan pengalaman masa lalu, emosi, dan menemukan kedamaian dalam jiwa.

Jadi apa yang sebenarnya terjadi dengan otak kita ketika mengkonsumsi ayahuasca yang menghasilkan efek yang aneh dan unik tersebut?

Ada daerah dalam otak kita, yang ketika aktif secara berlebihan akan terhubung pada depresi, kegelisahan, dan fobia sosial.

Efek yang sama seperti yang dihasilkan dari meditasi pun akan timbul. Ada banyak bukti yang juga menunjukkan bahwa DMT juga mampu menjaga ingatan jangka panjang dan menumbuhkan sel otak baru, dan memiliki kemungkinan untuk mematikan kanker di masa depan.

Hal itu tidak berarti bahwa ayahuasca mampu mengobati kanker. Namun, para ilmuwan mengatakan, terdapat kemungkinan bahwa obat itu mampu digunakan untuk memerangi kanker.

Tetapi seperti obat-obatan adiktif lainnya, ayahhuasca memiliki sisi buruk, termasuk efek muntah-muntah.