Kematian akibat Fentanyl Meningkat Tajam di Amerika

By , Sabtu, 27 Agustus 2016 | 16:00 WIB

Kematian akibat overdosis obat penghilang nyeri fentanyl yang membunuh penyanyi legendari Prince bulan April silam, meningkat tajam di Amerika Serikat.

Enam dari delapan kota tersebut dilaporkan secara spesifik kematian tersebut berhubungan dengan fentanyl, dan penggabungan kematian karena penggunaan fentanyl di Amerika meningkat dari 392 kematian di tahun 2013 menjadi 1,400 kematian di tahun 2014, berdasarkan laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Di waktu yang sama, angka produksi obat yang secara positif mengandung fentanyl setelah dilarang oleh aparat penegak hukum, meningkat lebih dari 10 kali di delapan kota itu, dari 293 menjadi 3.340. Kebanyakan penggunaan produk ini dicampur dengan heroin.

Temuan ini menunjukkan bahwa produksi illegal fentanyl adalah salah satu yang menyebabkan peningkatan angka kematian akibat fentanyl.

“Kesehatan public dan penegakan hukum perlu berkolaborasi untuk mengurangi peningkatan masalah IMF dan kematian akibat fentanyl,” ujar para peneliti.

Laporan kedua CDC secara spesifik melihat adanya kematian akibat fentanyl di Florida dan Ohio. Dari tahun 2013 ke 2014, kematian disana meningkat lebih dari dua kali lipat di Florida (dari 185 kematian menjadi 397 kematian) dan meningkat lebih dari enam kali lipat di Ohio.

Petugas juga baru-baru ini menyita pil palsu dalam jumlah besar yang berisi fentanyl illegal. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kematian akibat fentanyl di tempat-tempat yang mudah untuk menebus resep.