Otoritas satwa liar di Zimbabwe mulai melakukan pemotongan cula pada 700 badak dewasa untuk membatasi perburuan.
“Target kami adalah memotong cula setiap badak dewasa,” ujar Lisa Marabini, direktur konservasi Aware Trust Zimbabwe (ATZ).
“Perburuan menjadi sebuah masalah serius di negeri ini. Pemotongan cula dilakukan sebagai bagian dari pengurangan potensi perburuan,” sambungnya.
ATZ, termasuk para dokter hewan dan konservasionis bekerja sama dengan Otoritas Manajemen Zimbabwe Parks and Wildlife dalam proyek pemotongan tanduk ini. Namun, pihak Manajemen Zimbabwe Parks and Wildlife belum memberikan tanggapan atas hal ini.
Badak menjadi hewan yang paling banyak diburu di Zimbabwe dan populasi mereka terus menurun akibat perburuan ilegal, meskipun otoritas setempat telah melindungi area mereka dari kegiatan perburuan. Marabini mengatakan, setidaknya sebanyak 50 badak terbunuh dalam perburuan di Zimbabwe tahun lalu.
Badak banyak diburu karena menurut kepercayaan medis di Tiongkok dan Vietnam, culanya mampu menjadi obat berbagai penyakit, seperti kanker. Hal itu yang mendorong perdagangan dan perburuan badak di Zimbabwe dan Afrika Selatan meningkat.
Cula badak sebagian besar tersusun atas keratin, komponen yang sama dengan yang dimiliki oleh kuku manusia.