NASA berencana untuk mengirimkan kapal selam tanpa awak ke bulan planet Saturnus, Titan. Kapal tersebut secara mandiri mampu menjelajahi kedalaman dari laut yang ada di Titan.
Selama ini, Titan dikenal sebagai satelit planet dalam tata surya dengan lautan cairan yang stabil di permukaannya. Atmosfernya hampir sama seperti atmosfer di Bumi.
"Kapal selam tersebut mampu bertahan dalam lautan cairan metana dan etana yang menyelimuti lapisan bulan itu, dan mengirimkan data mengenai bulan tersebut ke Bumi," ujar teknisi kriogenik Jason Hartwig dalam simposium NASA Innovative Advanced Concept.
Kapal selam sepanjang enam meter itu menampung cairan begitu banyak ketika hendak menyelam, dan mengeluarkannya ketika ingin mengapung di permukaan.
Kapal ini akan membawa banyak alat yang berhubungan dengan meteorologi, termasuk sensor, radar, dan sonar, ditambah lagi dengan kamera yang mampu mengambil gambar terbaik untuk dikirim ke Bumi.
Salah satu kunci dari keuntungan menggunakan kapal selam ini untuk menjelajah Titan adalah fleksibilitasnya. Di permukaan, kapal akan mampu memperhitungkan ombak, atmosfer, dan angin, dan juga bisa menyelam. Kapal bisa menguji komposisi dari cairan yang ada di sana dan mengambil sampel dari laut itu.
“Jika kita mampu mengarungi permukaan laut, mencapai seluruh bagian area, dan mengambil sampelnya, kita dapat mempelajari kandungannya. Kapal itu akan memberitahu kita banyak hal mengenai lingkungan di Titan,” ujar Michael Paul dari Penn State University.
Saat ini, sudah ada pesawat ruang angkasa Cassini milik NASA yang bertugas 'memata-matai' Titan dan lautnya. Untuk sementara, desain kapal selam tersebut masih disimpan, dan proyek diperkirakan akan dimulai pada bulan Maret 2017.