Penemuan Kulit Anakonda Raksasa

By , Sabtu, 10 September 2016 | 11:00 WIB

Selembar kulit ular ditemukan di tepi sungai yang indah, tepatnya di timur laut Amerika Serikat. Kulit tersebut dicurigai milik anakonda, ular dalam kisah legenda ‘Wessie’ dari Westbrook, Maine.

Penampakan ular dimulai pada bulan Juni lalu, ketika seorang wanita mengajukan laporan pada departemen kepolisian Westbrook. Ia mengaku telah melihat ular besar seperti truk, dengan kepala seukuran bola basket. Setelah laporan diterima, polisi melakukan patroli di dekat lokasi penampakan ular besar pertama kali. Polisi melihat ular memangsa mamalia, kemungkinan seekor berang-berang. Baru-baru saja terjadi adalah penemuan kulit ular.

Pada 20 Agustus, seorang pria berjalan di sepanjang Sungai Presumpscot, ia tak sengaja menemukan kulit ular sepanjang 12 kaki panjang. Lokasi masih dekat dengan dua penampakan sebelumnya.

Anehnya, berita penampakan ular dan temuan kulit ular memberi daya tarik tersendiri pada masyarakat setempat. Mereka justru memanfaatkan kesempatan ini. Toko pakaian mulai menjual kemeja bertema Wessie. Bahkan, satu industri bir lokal membuat bir edisi khusus untuk menghormati ular raksasa yang melegenda.

"Ini cukup tak terduga, saya akan memberitahu Anda bahwa kulit tersebut seratus persen cocok dengan genom anakonda,” papar Palcyk.

"Ini semacam mengambil keuntungan dari setiap penampakan, dan hal sosial-media yang telah menjadi viral" kata Sean Lally, kapten polisi di Westbrook. "Banyak orang menganggapnya hanya sebagai hal ringan, seperti rakasa Nessie,” tambahnya.

Seiring dengan viralnya keberadaan anakonda di Westbrook, pejabat setempat mengirim sampel kulit ular pada John Palcyk, seorang ahli biologi di Universitas Texas di Tyler. Pengiriman ini dimaksudkan untuk menganalisis genetik ular tersebut.

Placyk mengurutkan genom mitokondria kulit ular dan menemukan bahwa itu benar-benar milik anaconda. Temuan mengejutkan ini pada akhirnya diumukpan oleh pejabat pada 30 Agustus.

"Ini cukup tak terduga, saya akan memberitahu Anda bahwa kulit tersebut seratus persen cocok dengan genom anakonda,” papar Palcyk.