Kini, wisatawan tak bisa lagi berenang bersama dengan lumba-lumba di lepas pantai Hawaii karena larangan dari pemerintah.
Sebuah aturan baru yang diusulkan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) bidang National Marine Fisheries Service melarang interaksi manusia dengan lumba-lumba paruh panjang Hawaii (Stenella longirostris) dalam jarak 50 yard. Peraturan tersebut dimaksudkan untuk melindungi lumba-lumba selama masa kritis, serta melindungi mereka dari interaksi yang berpotensi stres bersama paraa turis.
Spesies lumba-lumba ini aktif di malam hari. Mereka mencari makan di perairan dalam, kembali pada siang hari ke dekat pantai untuk beristirahat (Waktu yang sama saat wisatawan memulai kegiatannya di laut). Lumba-lumba ini juga memelihara anak mereka, dan berpartisipasi dalam perilaku sosial lainnya. S.longirostris dikenal sangat energik, mereka menampilkan lompatan ke udara yang mengesankan.
Jika manusia dibiarkan terus melakukan pertemuan di dekat kawanan lumba-lumba, peneliti khawatir spesies terancam secara tak langsung.
Jika manusia dibiarkan terus melakukan pertemuan di dekat kawanan lumba-lumba, peneliti khawatir spesies terancam secara tak langsung. NOAA memperingatkan bahwa berenang dengan lumba dapat menjadi bentuk pelecehan pada populasi lokal spesies, karena waktu istirahat hewan berkurang
"Wisatawan harus mengubah keinginannya, untuk berenang dengan lumba-lumba. Cukup dengan melihat lumba-lumba saja dan tidak berenang dengan lumba-lumba liar," jelas Ann Garrett perwakilan dari NOAA.
Badan ini juga mengumumkan potensi rencana masa depan yang akan memberlakukan pembatasan waktu di teluk untuk melindungi habitat spesies kala siang hari.
"Orang-orang menangkap lumba-lumba dengan tongkat selfie," ujar Victor Lozano, pemilik Wisata lumba-lumba di Oahu.
Anda dapat melihat gambaran para wisatawan yang mendekati lumba-lumba dalam video di bawah.