Otoritas Selandia Baru melakukan evakuasi setelah peringatan tsunami diumumkan, sesudah diguncang gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter di pantai timur North Island pada Jumat pagi.
Peringatan ‘potensi’ tersebut di naik tingkat menjadi status tsunami setelah adanya peningkatan level gelombang laut di dekat East Cape 90 menit setelah guncangan gempa bumi.
“Aktivitas tsunami pertama telah datang. Dan akan berlanjut untuk beberapa jam selanjutnya,” respon organisasi Pertahanan Sipil yang bertanggungjawab atas manajemen darurat nasional, dalam sebuah pernyataan.
Peringatan tersebut meliputi pantai timur North Island dan bagian atas South Island.
Getaran tersebut diperkirakan berada di kedalaman 18 mil di lepas pantai, menurut U.S. Geological Survey.
Pusat guncangan berada di 103 mil dari kota utama, Gisborne, yang memiliki populasi 45.000 orang.
Radio Selandia Baru melaporkan bahwa masyarakat di area pantai daerah East Cape telah diminta oleh pihak pertahanan sipil lokal untuk melakukan evakuasi.
Petugas informasi publik dari pertahanan sipil, Sheridan Gundry mengatakan bahwa manajemen darurat telah diaktifkan.
Gempa bumi yang mengguncang pukul 4.37 pagi itu dirasakan oleh seluruh negara tersebut, namun tidak ada laporan kerusakan yang diakibatkan dari guncangan tersebut.
Selandia Baru berada di perbatasan lempeng tektonik Australia dan Pasifik, yang disebut sebagai bagian dari ‘Ring of Fire’ atau Cincin Api, dan telah mengalami guncangan yang mencapai 15.000 guncangan tiap tahunnya.