Ternyata, kapasitas masyarakat untuk menilai jarak obyek, terutama dalam ruang minim cahaya terkait dengan tinggi badan mereka. Orang yang lebih tinggi, rata-rata lebih baik melakukan sesuatu dalam gelap.
Studi terbaru ini dapat meningkatkan pemahaman kita tentang sistem visual manusia. Studi menemukan bahwa cara orang tinggi dalam melihat dunia, membantu mereka dalam menentukan jarak dalam lingkungan gelap. Studi ini dipimpin oleh Profesor Zijiang He dari Universitas Louisville dan dipublikasikan dalm jurnal Science Advances.
"Kemampuan ini sangat menarik karena gambar optik dari lanskap yang terproyeksikan ke mata kita, tidak cukup membentuk ruang persepsi." kata Prof. Zijiang.
Otak tampaknya memiliki beberapa pengetahuan yang sudah ada dalam menafsirkan sesuatu yang kita lihat. Ini mungkin akan digunakan seumur hidup. Namun, kita memiliki pemahaman yang buruk atas sesuatu yang kita lihat, apa itu? dan dari mana asalnya?
Peneliti melakukan pengamatan pada subjek. Subjek terdiri atas 12 orang tinggi dan 12 orang pendek. Mereka diminta menentukan lokasi dari suatu objek dalam keadaan remang-remang. Objek kemudian dihilangkan, lalu subjek diminta mengingat keberadaannya, untuk kemudian memperkirakan tinggi objek dengan tangannya.
Beberapa temuan cukup mengejutkan. Pengetahuan intrinsik lebih baik ketika ruangan minim cahaya atau minim gambar latar belakang. Penempatan objek pun lebih baik di atas lantai, dibanding di langit-langit. Ini karena kebanyakan orang tinggal di ruangan dengan langit-langit dekat di mata dari lantai ke mata.
Berdasarkan pengamatan utama, orang-orang tinggi bekerja lebih baik dalam menemukan lokasi objek, kelebihan mereka meningkat dalam ruang minim cahaya. Ini membuat hasil temuan sesuai dengan hipotesis penulis.