Kini Kita Memanggilnya Sebagai Santa Teresa

By , Selasa, 6 September 2016 | 14:00 WIB

Paus Francis akhirnya mendeklarasikan Bunda Teresa sebagai santa dan menerimanya sebagainya seorang biarawati Katolik yang memiliki perwujudan cinta kasih seorang ibu yang mampu berbicara mengenai kekuatan bagi masyarakat miskin.

“Mungkin akan sedikit sulit untuk memanggilnya dengan sebutan ‘Santa’ Teresa,” ujar paus. “Kesuciannya begitu dekat dengan kita, sangat lembut hingga selalu dengan spontan memanggilnya ‘bunda’.”

“Ia membuat suaranya didengar sebelum dapat menguatkan dunia ini, sehingga mereka mungkin menyadari dan menyesali tindakan-tindakan buruk yang pernah mereka perbuat,” tambahnya.

Ratu Sofia dari Spanyol dan sekitar 1,500 orang miskin lainnya juga melihat hal yang sama dalam kerja Bunda Teresa di Kalkuta. Ia seperti seorang saksi Allah yang begitu dekat dengan masyarakat miskin di sana.

Lilin dan bunga mengelilingi makamnya di markas ordonya yang terletak di kota metropolitan India, dimana ia begitu dekat dengan daerah tersebut.

Teresa selalu mengatakan: “Mungkin saya tidak mampu berbicara dalam bahasa mereka namun saya bisa tersenyum”.

Konica Cecilia mengatakan bahwa Teresa telah memberikan kedua orang tuanya yang miskin uang untuk menyekolahkan dirinya.

“Saya sangat beruntung bisa bertemu dengan dirinya. Ia adalah santa yang hidup dan seorang yang begitu menginspirasi saya,” ujar wanita berusia 32 tahun itu. “Kenangan saya tentang dia selalu menenangkan saya ketika berada dalam masalah.”

Dalam khotbahnya, ia menyebutkan penentangan Teresa terhadap masalah aborsi, dimana Teresa menyebutkan bahwa hal itu merupakan sebuah aksi pembunuhan bagi sang ibu. Hal itu ia sampaikan dalam pidato kontroversialnya saat menerima penghargaan Nobel Perdamaian tahun 1979.

Di Basilica St. Peter, Paus Francis memimpin sebuah ritual yang selama berabad-abad tidak berubah. Dengen menggunaka bahasa Latin, ia mendeklarasikan Teresa dari Calcutta sebagai seorang santa dan mendekritkan dirinya untuk dihormati oleh seluruh gereja.

Solangel Rojas datang dari Cali di Kolombia. Ia membawa gambar Teresa di dadanya. Ia mengatakan, “Sangat menakjubkan mengetahui dirinya telah diangkat menjadi seorang santa. Ia adalah contoh bagi kita semua.”

Teresa telah menghabiskan masa hidupnya di India, untuk mengajar dan melayani mereka yang miskin sampai kematiannya tahun 1997. Ia menjadi wanita paling terkenal di dunia.

Ia lahir dari orang tua Kosovan Albanian di Skopje yang merupakan bagian dari daerah kekuasaan Ottoman. Teresa meraih Nobel Perdamaian pada tahun 1979.