MAN Model Banda Aceh mengirimkan tim terbaiknya dalam kompetisi Toyota Eco Youth (TEY) yang berhasil masuk finalis 25 besar. Tim yang terdiri dari Furqan dan Cut Raiyan tersebut mengusung proyek “Edukasi Pemilahan Sampah Melalui Tempat Sampah Kreatif”, yaitu program untuk menjadikan tempat sampah lebih menarik dan dilukis karakter-karakter yang akan menjelaskan sampah-samaph apa saja yang ditampung pada tempat sampah tersebut.
Menurut Furqan, proyeknya ini memberikan inovasi bagi permasalahan lingkungan terbesar di era ini yaitu penanggulangan sampah. Masyarakat sekitar sudah mulai sadar untuk membuang sampah pada tong sampah tapi belum memikirkan akan pemilahan sampah, sehingga sampah organik dan non organik tercampur begitu saja menjadi tumpukan sampah.
“Proyek kami memberikan edukasi dengan gaya trendi dan berbau remaja, yaitu dengan menciptakan tempat sampah kreatif yang menarik dan dapat mengarahkan masyarakat untuk membuang sampah sesuai dengan tempatnya, sehingga setiap sampah dapat kembali diolah sesuai dengan jenisnya,” ujar Furqan ketika ditanya nilai plus dari proyeknya tersebut.
Karena pada zaman media sosial ini, kita dituntut untuk kreatif agar dapat membuat hal-hal baru seperti tempat sampah kreatif ini menjadi tren baru dalam lingkungan masyarakat. Diharapkan, nantinya ‘gerakan memilah sampah’ ini akan menjadi tren yang baik di antara siswa maupun masyarakat.
Jika pemilahan sampah sudah menjadi kebiasaan maka penanggulangan sampah dapat lebih mudah dilakukan. Sampah yang masih bisa didaur ulang, bisa diolah menjadi produk yang memiliki nilai guna dan nilai jual sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Meskipun merasa yakin akan proyeknya, Furqan dan Raiyan tetap saja terkejut bercampur bahagia ketika proyek ini terpilih menjadi finalis TEY. Menurut keduanya, proyek tersebut sederhana namun unik dan diyakini dapat memberikan efek yang besar. Kesempatan seperti ini, tidak akan disia-siakan oleh Furqan dan Raiyan untuk memaksimalkan proyek mereka dengan sebaik mungkin.
Dalam menjalankan proyek ini, tim MAN Model Banda Aceh ini melakukan kerjasama dengan komunitas pecinta lingkungan se-provinsi Aceh yaitu Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) Aceh dan juga bekerjasama dengan organisasi pecinta lingkungan di MAN Model Banda Aceh dan sekolah-sekolah di sekitarnya.
“Kami tidak merasa takut, justru kami merasa tertantang untuk membuktikan bahwa pelajar-pelajar Aceh yang berada di ujung Indonesia juga mampu bersaing, bahkan bisa mengalahkan para pelajar-pelajar lain yang rata-rata berasal dari kota-kota besar di Indonesia,” ujar Furqan percaya diri untuk bersaing dengan para finalis lain yang menurutnya luar biasa.
Tim berharap, proyek tempat sampah kreatif ini benar-benar bermanfaat dan menjadi solusi bagi masyarakat sekitar akan penanggulangan sampah. Selain itu juga untuk menginspirasi teman-teman sekitar khususnya SMA di Banda Aceh untuk mengikuti kompetisi yang bertujuan melestarikan lingkungan. Nantinya, gerakan ini akan terus berlanjut dan menjadi kebiasaaan baru yang meluas, tidak hanya di sekitar MAN Model akan tetapi juga lingkungan kota Banda Aceh.