Runtuhnya Populasi Kuno di Eropa Terdeteksi Lewat Sinyal Peringatan

By , Selasa, 6 September 2016 | 16:00 WIB

Faktor yang menyebabkan runtuhnya populasi di Eropa ribuan tahun lalu akhirnya ditemukan. Jika masyarakat pada masa itu telah menyadari secara signifikan jumlah mereka, mungkin mereka akan mampu mengambil langkah untuk menghindarinya. Meski sudah teralu terlambat untuk budaya yang telah lama hilang itu, namun beberapa tanda-tanda yang sama mungkin cukup relevan dengan apa yang terjadi saat ini.

Penelitian tentang pergeseran rezim menjadi komponen utama ekologi dalam dekade terakhir ini. Pergeseran tersebut biasanya didahului dengan turunnya kapasitas untuk menjaga sistem kesehatan.

Tanda dari turunnya ketahanan ekologi telah masuk dalam katalog. Pemahaman yang dikembangkan dari penelitian ekosistem telah diterapkan untuk sistem yang kompleks lainnya, termasuk sistem sosial masyarakat, namun identifikasi sinyal peringatan dini atau early warning signals ((EWSs) terhadap penurunan sistem sosial terbukti lebih sulit.

Dr. Sean Downey dari University of Maryland mungkin telah mengubah hal itu. Ia telah mengembangkan EWSs dan menunjukan bahwa setidaknya tujuh populasi menurun di Eropa antara 4.000 dan 8.000 tahun yang lalu, atau dikenal sebagai era Neolitik.

Downey memilih sembilan area di Eropa yang telah dipelajari dan menggunakan data dari lebih 2.000 situs arkeologi, dengan 13.000 temuan di sana. Populasi berubah dari waktu ke waktu, diperkirakan dari rasio desa yang baru ditemukan hingga desa yang telah lama ditinggalkan.

Setiap daerah memiliki pertumbuhan yang secara relatif bergerak stabil dari abad ke abad sejak mengenal pertanian.

Seiring pertumbuhan populasi, Neolitik Eropa mulai menghabiskan sumber yang ada. Orang-orang Nomadik menghadapi masalah yang sama, namun populasi pertanian awal ini secara mendalam diinvestasikan pada lokasi mereka.

Salah satu area yang diteliti oleh Downey adalah area cekungan yang kini menjadi kota Paris. Setelah pertanian diperkenalkan ke area tersebut, populasi tersebut tumbuh secara stabil lebih dari 1.200 tahun.

Bagaimanapun, sebelumnya pernah ditemukan bahwa pada 6.225 tahun yang lalu, populasi di area tersebut turun. Downey menemukan bukti dari sinyal peringatan yang muncul pada 6.800 dan 6.300 tahun yang lalu.

Seiring dengan perubahan tajam dalam jumlah populasi, salah satu sinyal peringatan utama runtuhnya masyarakat Neolitik Eropa ialah deforestasi. Mengingat betapa mengerikannya tingkat penebangan hutan yang terjadi di masa sekarang, tidak menutup kemungkinan masa depan kita akan tak jauh berbeda dengan masyarakat Neolitik di masa lampau. Bedanya, saat ini kita sudah memahami tanda-tandanya dan bisa menghindarinya, jika kita mau melakukan tindakan pencegahan.