Peta Ini Tunjukan Perkembangan dan Penyusutan Daratan di Bumi

By , Sabtu, 10 September 2016 | 16:00 WIB

Dengan kenaikan tingkat air laut dan lapisan es yang meleleh, bukan hal aneh jika Bumi mulai ditutupi air setiap tahunnya. Hal ini sesungguhnya benar-benar terjadi di sejumlah tempat, dan sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa ada lebih banyak permukaan tanah 30 tahun lalu.

Menggunakan gambar satelit cakupan global selama empat dekade milik Landsat dan Google Earth Engine, ilmuwan memetakan permukaan bumi yang ditutupi air dan saat ini masih menjadi dataran kering.

Hasilnya, terungkap bahwa antara tahun 1985 dan 2015, sekitar 173.000 kilometer persegi area berair berubah menjadi daratan. Sedangkan sekitar 115.000 kilometer persegi air bergerak menuju daratan kering. 

Perubahan tersebut terjadi secara mendunia, dan semuanya terjadi secara alami maupun karena buatan manusia. Salah satunya seperti yang diketahui mengenai penyusutan Laut Aral. Namun ada beberapa perubahan belum pernah dipetakan sebelumnya, seperti terbendungnya Sungai Rimjim di Korea Utara di perbatasan Korea Selatan.

Area yang lebih banyak berubah menjadi daerah perairan dalam Cekungan Sungai Amazon dan Dataran Tibet. Mengejutkannya, area perairan di dunia mulai meluas lebih dari 13.000 kilometer persegi daratan, lebih dari hasil konstruksi manusia yang telah melampaui erosi alami.

Penelitian yang dipimpin oleh Gennadii Donchyts dari Deltares Research Institute di Belanda, telah menyediakan data untuk publik terkait penelitiannya tersebut. Sehingga, Anda mampu melihat seluruh dunia dalam resolusi 30 meter lewat peta interaktif Aqua Monitor.

Mereka menggambarkan proyek dan analisis mereka di jurnal Nature Climate Change pada 25 Agustus 2016 lalu. Terlihat beberapa perubahan drastis, termasuk Danau Mead dekat Las Vegas, Delta Mississippi, dan Palm Islan di Dubai.