Indonesia Raih Empat Penghargaan Bergengsi PATA Gold Awards 2016

By , Jumat, 9 September 2016 | 14:50 WIB

Indonesia berhasil meraih empat penghargaan dalam Pacific Asia Travel Association (PATA) Gold Awards 2016 untuk kategori Pemasaran Destinasi Utama Pemerintah, Pusaka dan Budaya, serta  Jurnalisme Travel.

Penghargaan PATA Gold Awards 2016 untuk kategori Pemasaran Destinasi Utama Pemerintah diberikan kepada Kementerian Pariwisata Indonesia atas kesuksesannya mempromosikan “Gerhana Matahari Total Indonesia” Maret lalu. Acara yang dihelat serentak di 11 provinsi itu berhasil menyedot ribuan wisatawan dunia.

Penampilan Lalare Orchestra beberapa waktu silam di Gesibu Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur. Orkestra ini berhasil meraih penghargaan emas untuk kategori Pusaka dan Budaya pada ajang bergengsi PATA Gold Award 2016. (Kementerian Pariwisata Republik Indonesia)

Kemenpar juga menerima Penghargaan Emas  kategori Pusaka dan Budaya, karena dinilai berhasil mempromosikan Orkestra Lalare. Dalam orkestra tersebut, sekitar 100 anak usia sekolah mulai dari 8 hingga 13 tahun, membawakan musik dan tarian tradisional Banyuwangi. Kesenian ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten yang berjuluk “Sunrise of Java” itu.

Sedangkan dua penghargaan untuk kategori Jurnalisme Travel, masing-masing diberikan kepada Handi Lakonsa, dengan karya fotografi travel berjudul “Journey of The Wanderer” yang dimuat dalam majalah Colours, inflight magazine Garuda Indonesia, serta kepada Mimi Hudoyo dan Raini Hamdi dengan artikel bisnis industri berjudul “The New Glamorous” dalam majalah TTG Asia.

“Empat penghargaan bergengsi PATA Gold Awards 2016 ini menambah kepercayaan dunia internasional terhadap kekuatan kepariwisataan Indonesia yang bertumpu pada lima unsur subyek,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Media briefing PATA Travel Mart 2016 berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Banten, Kamis (8/9). Dari kiri ke kanan: CEO PATA Mario Hardy; Chairman PATA Andrew Jones; Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya; Chairman PATA Indonesia S.D. Darmono. (Rahmad Azhar/National Geographic Indonesia)

Menpar menyebutkan, kelima unsur pariwisata yang disebut pentahelix itu terdiri dari akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah dan media.

“Unsur pentahelix  pariwisata ini menjadi kekuatan kita dalam memenangkan persaingan global untuk mewujudkan target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara di Tanah Air pada akhir tahun 2019,” tambahnya.

Penyerahan penghargaan berlangsung pada hari terakhir pelaksanaan PATA Travel Mart 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Provinsi Banten, Jumat (9/9).

Ini adalah kali kelima Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan PATA Travel Mart.  Pameran dan bursa pariwisata terbesar di kawasan Asia Pasifik tersebut dihelat pada tanggal 7-9 September 2016.

Stand Kementerian Pariwisata Indonesia dalam PATA Travel Mart 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Banten. Pameran dan bursa pariwisata terbesar di kawasan Asia Pasifik tersebut dihelat pada tanggal 7-9 September 2016. (Rahmad Azhar/National Geographic Indonesia)

PATA Travel Mart 2016 dihadiri oleh 262 buyers dari 56 negara dan seller yang terdiri dari 219 perusahaan, serta 416 delegasi dari 35 negara. Turut hadir 65 perwakilan media massa dari 15 negara dan 12 blogger mancanegara.

“Selain meningkatkan kepercayaan dunia terhadap  Indonesia khususnya di bidang pariwisata, acara ini juga menjadi ajang yang efektif untuk mempromosikan obyek dan daya tarik pariwisata baru yang ada di Tanah Air,” ujar Menpar.

Selain meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia khususnya di bidang pariwisata, PATA Travel Mart 2016 juga diharapkan dapat menjadi ajang yang efektif untuk mempromosikan obyek dan daya tarik pariwisata baru yang ada di Tanah Air. (Rahmad Azhar/National Geographic Indonesia)

Saat ini, Kementerian Pariwisata memang sedang gencar-gencarnya mempromosikan 10 destinasi prioritas yang akan menjadi  ‘10 Bali Baru’, yakni Danau Toba (Sumatra Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Labuan Bajo (NTT),  Wakatobi (Sulawesi Tenggara),  Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur); Mandalika (NTB), Morotai (Maluku Utara).

 “Ke depannya kita fokus pada produk baru yakni pengembangan 10 destinasi prioritas baru tersebut,” pungkas Arief.