Setelah El Nino yang Kuat, Bumi Kembali Normal

By , Jumat, 16 September 2016 | 15:00 WIB

Tidak terlalu panas atau dingin, suhu air di daerah khatulistiwa Samudera Pasifik harusnya normal sepanjang sisa tahun 2016. Pernyataan ini disampaikan oleh Global Modeling and Assimilation Office (GMAO). Para ilmuwan di NASA Goddard Space Flight Center mengatakan bahwa dengan adanya kondisi netral ini, tidak mungkin peristiwa La Niña akan terjadi pada akhir 2016.

Musim dingin tahun lalu terjadi peristiwa El Niño yang sangat kuat, di mana air panas mengalir ke arah timur Samudera Pasifik. Secara historis, beberapa peristiwa El Niño yang besar biasanya akan diikuti peristiwa La Niña.

"Kami secara konsisten memprediksi keadaan yang lebih netral, tanpa La Niña atau El Niño akhir tahun ini," kata Steven Pawson, kepala GMAO. "Perkiraan bulan September terus menunjukkan kondisi netral yang telah diprediksi sejak musim semi."

Para ilmuwan bersama dengan GMAO mengumpulkan berbagai data dari satelit NASA dan informasi lainnya ke dalam model prediksi musiman. Data dan informasi tersebut berguna untuk memperkirakan jika suatu peristiwa El Niño atau La Niña akan terjadi dalam sembilan bulan ke depan.

Informasi yang dikumpulkan biasanya tentang aerosol dan ozon di atmosfer, laut es, angin, ketinggian permukaan laut dan suhu, dan banyak lagi. Model ini dijalankan pada superkomputer di Pusat untuk Simulasi Iklim NASA.

"Kami benar-benar berusaha untuk membawa sebanyak mungkin data pengamatan NASA ke dalam sistem ini," kata Pawson.

Perlu dicatat, Model GMAO tidak selalu benar. Pada tahun 2014 kelompok tersebut memperkirakan peristiwa El Niño besar, namun tidak terwujud.