Aligator Amerika dari rawa-rawa Florida yang kerap berkeliaran di lapangan golf mungkin jutaan tahun lebih tua dari yang kita kira. Begitu temuan terbaru para peneliti dari University of Florida.
Terlebih lagi, reptil bergigi tajam itu, secara biologis sangat identik dengan nenek moyang mereka jutaan tahun yang lalu—artinya, kerabat dekat buaya ini sudah hidup sejak jutaan tahun yang lalu. “Apa yang kita lihat pada 8 juta tahun yang lalu di Florida hampir sama dengan apa yang kita lihat hari ini,” ujar Evan Whiting, peneliti utama sekaligus seorang paleontolog vertebrata, melalui saluran telepon dari Gainesville.
Itu artinya, aligator telah berusia sekitar 8 juta tahun yang lalu—enam juta tahun lebih tua dibanding pandangan para ilmuwan sebelumnya.
Untuk mendapatkan kesimpulan itu, Whiting bersama timnya membandingkan reptil dengan nama latin Alligator mississippiensis itu dengan spesies-spesies aligator lainnya yang telah punah. Hasilnya, aligator amerika ternyata hanyalah variasi dari spesies tunggal yang sama—bukan berbeda spesies.
“Ini bukti keberhasilan evolusi mereka,” ujar Alex Hastings, kurator asisten paleontologi di Virginia Museum of Natural History.
“Ini bukti keberhasilan evolusi mereka,” ujar Alex Hastings, kurator asisten paleontologi di Virginia Museum of Natural History.
Lebih dari itu, aligator amerika terbukti sebagai spesies yang tahan banting. Mereka terbukti cukup tangguh menghadapi perubahan iklim alami yang terjadi selama jutaan tahun. Meski demikian, ketahanan tubuhnya itu sepertinya tak cukup berlaku di era modern ini. Buktinya, mereka termasuk spesies yang berisiko.
Sebagai informasi, reptil ini telah didaftarkan sebagai spesies yang terancam punah pada 1960—meskipun statusnya telah dipulihkan kembali pada 1980 berkat penangkaran habitat yang masif. “Dengan semakin meningkatnya permukaan laut, habitat aligator semakin menurun,” tambah Whiting.