Guyub Rupa #6, Cara Memasyarakatkan Seni Rupa ala Mahasiswa

By , Minggu, 18 September 2016 | 10:00 WIB

Ratusan pengunjung memadati gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang. Ini tentu tak biasa, karena gedung Oudetrap merupakan gedung peninggalan Belanda yang sangat jarang digunakan. Usut punya usut, rangkaian acara Guyub Rupa digelar di sana.

Guyub Rupa merupakan serangkaian acara untuk mengapresiasi para mahasiswa di Indonesia, khususnya Jawa dan Bali dalam bidang seni rupa. 2016 adalah tahun ke enam acara ini digelar. Secara berturut-turut acara ini diselenggarakan oleh mahasiswa dari jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang (Unnes). Acara utama dalam Guyub Rupa adalah pameran karya seni rupa dari para mahasiswa.

Rangkaian acara Guyub Rupa #6 berlangsung selama tiga hari (16-18 September 2016). Tak sekedar pameran karya seni, ada pula workshop, pemutaran film, serta penampilan seni teater, tari, dan musik dalam bentuk hiburan selama acara.

Salah satu karya seni rupa berjudul 'Pahlawan yang Terlupakan' karya Angga Aditya (K.N Rosandrani / National Geographic Indonesia)

Memasuki gedung Oudetrap, berbagai jenis karya seni rupa dipamerkan. Tertata rapi di sisi-sisi gedung. Beberapa panitia ditempatkan di sisi kanan atau kiri karya. Mereka membantu menjelaskan kepada para pengunjung. Para pengunjung terlihat mengamati karya-karya yang tersebar di dalam gedung.

Ditemui di sela-sela pembukaan Guyub Rupa #6, Tomihendra Saputra perwakilan panitia menjelaskan rangkaian acara Guyub Rupa #6. Acara ini pertama kalinya terjun langsung ke Kota Semarang, lima acara sebelumnya hanya dilakukan di dalam kampus Unnes.

“Ini pertama kalinya kita adakan Guyub Rupa di Kota Semarang. Kita beruntung bisa bekerjasama dan didukung oleh Biennale Jateng,” ujar Tomi.

Biannale Jawa Tengah merupakan penyelenggara seni rupa kontemporer yang mempresentasikan wacana dan praktik seni rupa paling mutakhir di suatu wilayah. Biasanya Biannale diadakan dua tahun sekali dan untuk pertama kalinya, bersama Guyub Rupa diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah.

Tommy menyayangkan kurangnya apresiasi pada perupa kota Semarang. Ia berharap dengan diadakannya Guyub Rupa yang terbuka untuk publik dapat mengenalkan Seni Rupa pada masyarakat, khususnya warga Semarang. ”Sejauh ini respon masyarakat Semarang baik, target kita dari semua kalangan bisa datang,” kata Tomi.

Salah satu pengunjung Nisa, warga asli Semarang mengaku senang dengan diadakannya pameran Guyub Rupa ini. “Sering-sering aja diadakan pameran gini, biar menambah kecintaan masyarakat khususnya anak muda sama bidang seni rupa.” kata Nisa.