Larry, Si Mammoth yang Membingungkan Para Ilmuwan

By , Selasa, 20 September 2016 | 13:00 WIB

Ahli biologi dari National Park Service Peter Larramendy pertama kali menemukan keberadaannya ketika pertama kali melihat gading gajah purba atau mammoth keluar di tepi sungai pada September 2014 silam, ketika tengak mempelajari aliran sungai.

Saat ini, tim ahli paleontologi telah melakukan ekskavasi Larry si mammoth, sesuai nama seorang ahli paleontologi lama, Larry Agenbroad. Tim peneliti tersebut menemukan Larry sebagai spesimen yang sangat membingungkan.

Tulang dari gajah purba itu ternyata berasal dari waktu dimana manusia telah ada sebelumnya di daratan. Tak hanya itu, gajah tersebut memiliki ukuran yang aneh dan taring yang menjadi petunjuk bahwa fosil ini merupakan transisi antara dua spesies.

Fosil gajah purba itu ditemukan di tepi sungai pulau Santa Rosa yang berada dalam kawasan Channel Islands National Park. Sementara itu, gajah ini tidak cukup besar untuk diklasifikasikan sebagai mammoth Columbian, namun juga teralu kecil untuk diklasifikasikan sebagai mammoth kerdil.

Mammoth Columbian yang rata-rata memiliki tinggi hingga 4,2 meter, bermigrasi ke pulau-pulau ini selama dua jaman es silam ketika tingkat air laut masih rendah. Mereka akhirnya berkembang di pulau itu sebelum akhirnya tumbuh menjadi lebih kecil dari ukuran sebelumnya, sekitar 1,8 meter. Gajah tersebut dikenal dengan nama Mammuthus Exilis.

“Penemuan mammoth ini sangat langka dan memiliki kepentingan yang tinggi dalam ilmu pengetahuan. Kemunculannya di kepulauan Channel berdekatan denngan munculnya manusia,” jelas ahli paleontologi Justin Wilkins.

Dengan adanya penemuan fosil baru yang ditemukan ini, dan secara langusng menunjukkan ukurannya yang berada di antara kedua spesies tersebut, apakah gajah tersebut merupakan mammoth Columbian muda? Atau ada rantai evolusi yang hilang antara dua spesies mammoth tersebut?

Taring dan gigi yang biasanya menjadi cara yang bagus untuk mengetahui usia mereka, namun hal itu cukup menjebak peneliti. Gading yang ditemukan justru memberikan karakteristik mamalia yang lebih tua.

Fosil ini akan melalui perjalanan yang panjang menggunakan kapal untuk mengembalikannya ke tempat asalnya fosl itu, Santa Barbara Museum of Natural History.

“Penemuan mammoth ini sangat langka dan memiliki kepentingan yang tinggi dalam ilmu pengetahuan. Kemunculannya di kepulauan Channel berdekatan denngan munculnya manusia,” jelas ahli paleontologi Justin Wilkins. “Saya telah melihat begitu banyak tulang-tulang mammoth, dan ini adalah temuan paling spesial yang pernah saya lihat.”