Mengapa Penderita Cystic Fibrosis Tak Berusia Panjang?

By , Rabu, 21 September 2016 | 17:00 WIB

Dalton Prager adalah seorang pria muda yang menerima perhatian dunia karena ia dan istrinya menderita penyakit yang sama, cystic fibrosis. Prager akhirnya meninggal di usianya yang ke-25 beberapa waktu lalu.

Apa yang membuat kesempatan hidup penderita penyakit cystic fibrosis begitu pendek?

Prager bertemu dengan istrinya, Katie, lewat situs daring ketika mereka berusia 18 tahun. Karena keduanya memiliki cystic fibrosis, mereka diperingatkan untuk tidak saling bertemu. Bakteri dari penyakit mereka akan mampu menyebar dan menginfeksi satu sama lain hingga membahayakan nyawa mereka.

Namun akhirnya mereka tetap bertemu, dan pernikahan mereka mampu bertahan hingga lima tahun lamanya sebelum kematian Prager pada Sabtu, 17 September 2016 lalu. Katie sendiri telah memperoleh perawatan khusus untuk cystic fibrosis di rumahnya di Kentucky.

Cerita pasangan ini selalu dibandingkan dengan kisah cinta dari novel The Fault in Our Stars karya John Green (Dutton Books, 2012), mengenai sepasang kekasih penderita kanker yang jatuh cinta.

Cystic fibrosis merupakan kondisi genetik dimana tubuh memproduksi lendir lengket yang tidak normal. Lendir itu berada di paru-paru, pankreas, dan area pencernaan. Hal itu kemudian menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan bernapas dan masalah pada pencernaannya.

Cairan lendir di paru-paru menciptakan tempat yang ideal bagi bakteri untuk hidup dan berkembang. Itu berarti pasien dengan cystic fibrosis memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi paru-paru. Sistem imun pada tubuh yang merespon infeksi tersebut sebagai hasil dari inflamasi, membawa kerusakan yang semakin parah pada paru-paru.

Cystic Fibrosis Foundation (CFF) pun mengatakan bahwa infeksi paru-paru dapat membahayakan pasien penderita penyakit itu, dan seiring berjalannya waktu akan memperburuk kesehatan paru-paru hingga menyebabkan kematian.

Lendir berlebih yang ada di pankreas pun mampu menahan enzim penting pencernaan untuk keluar. Hal itu menyebabkan pasien tak bisa menyerap nutrisi dari makanan yang mereka konsumsi, dan hasilnya penderita akan mengalami malnutrisi.

Kemajuan dari perawatan untuk cystic fibrosis telat mampu meningkatkan panjang waktu hidup penderitanya, namun tetap menjadi penyakit memperpendek usia hidup seseorang.

Pada 1950-an, anak-anak dengan kondisi seperti itu tidak mampu bertahan lebih lama untuk menghadiri aktivitas sekolah mereka. Jika diproyeksikan, mungkin mereka kini berusia 39 tahun, berdasarkan sebuah makalah tahun 2014. Lebih dari 30.000 orang di Amerika hidup dengan penyakit cystic fibrosis, menurut data CFF.

Sebelum Dalton dan Katie bertemu, pria itu telah terinfeksi Burkholderia cepacia, sebuah bakteri yang menyebabkan infeksi pari-paru pada penderita cystic fibrosis. Katie tidak terinfeksi oleh bakteri tersebut, namun ia mengetahui bahwa pertemuannya dengan Dalton akan menempatkan dirinya pada risiko tinggi untuk terkontaminasi bakteri itu.

CFF merekomendasikan bagi dua orang yang menderita cystic fibrosis untuk menjaga jarak hingga dua meter untuk menghindari risiko dari infeksi bakteri tersebut.