Peneliti Temukan Oven Kuno Peninggalan Roma di Skotlandia

By , Senin, 26 September 2016 | 10:00 WIB

Sebuah oven atau  pemanggang kuno ditemukan para arkeolog di Camelon, Skotlandia. Keberadaanya tak terjamah selama dua milenium. Tampaknya, pemanggang ini tak pernah digunakan, demikian menurut laporan mereka.

Oven Roma yang memiliki dua lubang yang saling berhubungan. Biasanya ditutupi oleh arang dan abu, ujar para arkeolog. Penemuan baru ini memiliki dua lubang, namun tak memiliki lapisan arang di dalamnya, ujar Maureen Kilpatrick, seorang arkeolog dari GUARD Archaeology, sebuah perusahaan di Glasgow, Skotlandia.

“Sayangnya tidak ada material abu yang ditemukan dalam lubang-lubang ini, namun bentuk kedua lubang tersebut sama dengan pemanggang roti yang ditemukan di lokasi militer Roma di Skotlandia,” ujar Kilpatrick.

Tanpa bukti yang cukup, sulit untuk membuktikan bahwa dua lubang ini digunakan sebagai pemanggang. Salah satu lubang memiliki batu di dalamnya, menunjukkan bahwa lubang tersebut mungkin yang digunakan sebagai bagian dari pemanggan batu, ujarnya.

“Sayangnya tidak ada material abu yang ditemukan dalam lubang-lubang ini, namun bentuk kedua lubang tersebut sama dengan pemanggang roti yang ditemukan di lokasi militer Roma di Skotlandia,” ujar Kilpatrick.

Para arkeolog menemukan sejumlah artefak lainnya dalam penggalian yang merupakan bagian dari ekskavasi dekat Falkirk, kota di dataran rendah Skotlandia. Dalam penggalian sebelumnya yang dilakukan di Camelon, mereka menemukan sebuah benteng yang terkubur di dalam tanah.

Mereka juga menemukan 21 logam yang terdiri dari kepala baut, tongkat pengusir lembu, dan lusinan paku sepatu yang digunakan pada alas kaki masyarakat Roma kala itu.

“Kepala baut seperti itu merupakan jenis yang seringkali ditemukan dari lokasi-lokasi militer di Roma,’ ujar Kilpatrick.

Banyak benda-benda bekas yang ditemukan di lubang tersebut, termasuk potongan keramik yang diketahu berasal dari abad pertama masehi. Penemuan kepala baut mengindikasikan kehadiran tentara Roma di lokasi tersebut. Namun penemuan lainnya menunjukkan adanya masyarakat dari bangsa lain yang juga tinggal di sana.