Peneliti Temukan Titik Terang Penyebab Kepunahan Hobbit

By , Jumat, 23 September 2016 | 14:00 WIB

Para peneliti menemukan dua gigi milik Homo Sapiens di gua yang sama tempat ditemukannya fosil manusia ‘hobbit’. Mahluk purba yang hingga kini masih misterius itu ditemukan tahun 2003 silam. Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa punahnya manusia purba ini tak lepas kontribusi manusia modern yang hidup di zaman yang sama dengan mereka.

Dikenal dengan nama Homo floresiensis, spesies ini hidup di pulau Flores, Indonesia. Kepunahan mereka diketahui terjadi sekitar 50.000 tahun yang lalu. Hobbit dewasa memiliki tinggi sekitar satu meter saja.

Pada masa itu, manusia modern diketahui telah tinggal di Asia Tenggara. Namun belum ada penelitian yang mampu meyakinkan apakah manusia-manusia modern yang hidup di pulau tersebut telah bertemu dengan para hobbit.

Dalam pertemuan rutin terbaru European Society for Study of Human Evolution, para peneliti mengungkapkan penemuan gigi manusia di gua Liang Bua, lokasi dimana Homo floresiensis pernah tinggal.  Dari penemuan itu, diketahui gigi tersebut berasal dari 46.000 tahun lalu.

Pada masa itu, manusia modern diketahui telah tinggal di Asia Tenggara. Namun belum ada penelitian yang mampu meyakinkan apakah manusia-manusia modern yang hidup di pulau tersebut telah bertemu dengan para hobbit.

Walaupun hal ini tak lantas membuktikan bahwa kehadiran manusia bersamaan dengan para hobbit, namun temuan ini menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan Homo Sapiens dalam jangka waktu pendek.

Adanya dugaan tersebut menguatkan petunjuk bahwa manusia modern berada di sekitar Hoo Floresiensis kala mereka menghilang. Hal ini kemudian meningkatkan dugaan lain mengenai kemungkinan adanya kompetisi yang terjadi antara dua mahluk tersebut hingga mendorong adanya kepunahan pada Homo floresiensis.

Sementara itu, penemuan ini menuntun para ilmuwan melangkah lebih dekat untuk dapat mengungkapkan bagaiaman mahluk-mahluk bertubuh pendek itu berakhir pada kepunahan. Darimana mereka berasal pun sampai saat ini masih menjadi misteri di kalangan para ilmuwan.

Keberadaan Homo floresiensis kemudian mengarahkan para ilmuwan pada sebuah teori terkait kondisi tubuh manusia pendek atau kurcaci. Sejumlah pandangan lain menduga bahwa hobbit merupakan jenis homo lain, seperti Homo erectus.