Mengintip Jutaan Bintang Spektakuler dengan Peta Bima Sakti

By , Sabtu, 24 September 2016 | 19:00 WIB

Setelah menghabiskan lebih dari dua tahun memandangi langit, tim pembuat peta langit telah merilis hasil pengamatannya. Cukup menakjubkan, karena mereka membuat peta pemandangan Bima Sakti paling akurat dari yang pernah ada.

Pengumuman ini menandai rilis pertama data dari satelit Gaia, suatu wahana ruang angkasa yang dioperasikan oleh European Space Agency (ESA). Wahana ruang angkasa tersebut diluncurkan pada Desember 2013. Saat ini, ia berada satu juta mil jauhnya dari Bumi, di tempat parkir gravitasi, yang dikenal sebagai L2.

Gaia telah membuat katalog bintang dan mencari pergeseran posisi bintang akibat gerakan orbital pesawat ruang angkasa yang mengelilingi matahari. Pengukuran pergeseran tersebut dilakukan untuk memudahkan para astronom menghitung posisi dan gerakan bintang yang sebenarnya, melalui galaksi dengan presisi besar.

Pemetaan Revolusioner

"Ini sangat tidak biasa, sangat revolusioner, dan itu akan terus membuat ribuan ilmuwan sibuk selama bertahun-tahun," ujar Perryman.

Berdasarkan rilis data terbaru, Gaia telah melacak posisi dan pergerakan dari dua juta bintang terang di Bima Sakti. Rilis ini tentu menghancurkan jarak 100.000 bintang yang ditetapkan oleh Hipparcos.

Rilis ini merupakan pertama kalinya, dari total lima rilis yang direncanakan hingga tahun 2022. Data berisi rincian peta, mulai dari posisi dan kecerahan sekitar 1,1 miliar bintang di Bima Sakti. Data diambil berdasarkan pengamatan selama 14 bulan, mulai dari bulan Juli tahun 2014. Lebih dari 400 juta dari bintang-bintang ini tidak pernah terlihat sebelumnya.

"Ini adalah peta [Bima Sakti] terbesar yang pernah dibuat dari survei tunggal, dan itu juga peta paling akurat yang pernah dibuat," kata Anthony Brown dari Universitas Leiden, anggota dari Pengolahan Data Gaia dan Konsorsium Analisis. Brown mencatat bahwa peta masih akan berkembang secara dramatis dalam beberapa tahun mendatang.

Rilis data ini menambahkan ratusan variabel bintang untuk bahan penelitian astronom. Bintang-bintang ini secara teratur meredup dan kembali cerah sesuai dengan prediksi. Ini memungkinkan para astronom untuk mengukur jarak kosmologis yang luas.

Gaia memang baru saja memulai aksinya. Pada akhir jadwal pengamatan, wahana ruang angkasa ini akan melacak posisi dan gerakan akurat dari miliaran bintang, atau satu persen dari perkiraan populasi bintang Bima Sakti.

"[Gaia] akan memberikan semacam film tiga dimensi dari galaksi, yang benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya," kata astronom Michael Perryman dari University College Dublin. Ia pernah bekerja bersama dengan Hipparcos pada 1993 hingga 2007.

"Ini sangat tidak biasa, sangat revolusioner, dan itu akan terus membuat ribuan ilmuwan sibuk selama bertahun-tahun," ujar Perryman.