Erin Brockovich terkenal karena perjuangannya melawan kekuatan perusahaan Hinkley, Calif., yang mencemari air keran dengan zat kimia karsinogen yang dikenal sebagai chromium-6. Anda dapat kembali mengingat sosok Erin Brockovich lewat film yang diperankan oleh aktris Julia Robert. Film tersebut mengisahkan perjuangannya untuk memperoleh keadilan bagi masyarakat.
Sekarang, 25 tahun kemudian setelah aksi Brockovich, laporan baru dari Enviromental Working Group menemukan zat kimia yang sama, chromium-6, pada air keran di lebih dari 200 juta warga Amerika di seluruh negara itu.
EWG menganalisa data pemerintah dari jumlah konsumen air minum di 50 wilayah. Mereka menemukan chromium-6, zat kimia yang dapat menyebabkan kanker meski pada level yang sangat rendah.
Chromium-6 pertama kali ditemukan sebagai penyebab kanker pada penelitian yang menggunakan tikus sebagai objeknya. Eksperimen itu dilakukan oleh National Toxicology Program tahun 2008. Pada tahun 2010, ilmuwan dari California Office of Enviromental Health Hazard Assessment menemukan chromium-6 dalam jumlah yang sangat kecil dapat menyebabkan kanker pada seseorang. Kesimpulan tersebut didukung oleh para peneliti dari wilayah New Jersey dan North Carolina.
Ilmuwan California memberikan batas kandungan chromium-6 dalam air minum pada tingkat terendah. Namun setelah dilakukannya lobi ketat oleh perusahaan air minum, batas wajar dari standar air minum dengan kandungan chromium naik 500 kali lebih tinggi dari kandungan yang direkomendasikan oleh California Office of Enviromental Health Hazard Assessment.
Setelah EWG menemukan chromium-6 muncul dalam air keran di 31 wilayah Amerika Serikat, EPA memerintahkan perusahaan air minum lokal untuk melakukan uji kontaminasi. Sebanyak 60.000 sampel yang dikumpulkan dari tahun 2013-2015, dan terdapat kandungan chromium-6 dari 75 persen sampel tersebut.
EWG memperkirakan air keran dari 218 juta orang di Amerika mengandung chromium-6 dengan tingkat yang lebih tinggi dari batas yang direkomendasikan oleh para ilmuwan di Kalifornia. Wilayah tersebut menjadi satu-satunya area yang memiliki batas legal kandungan zat kimia tersebut, namun hal itu tidak diterapkan pada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi.