Setelah publik dihebohkan dengan adanya pergantian tanda zodiak minggu lalu, NASA akhirnya mencoba meluruskan hal yang sebenarnya terjadi.
Dalam sebuah posting yang terdapat dalam media sosial Tumblr, lembaga antariksa menjelaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari krisis identitas berdasarkan zodiak.
“Di NASA, kami mempelajari astronomi, bukan astrologi,” ujar NASA dalam postingannya. “Kami tidak mengubah tanda zodiak apapun, kami hanya melakukan penghitungan menggunakan matematika.”
Isu tersebut bermula dari sejumlah artikel yang menyebar dengan headline “Jangan Terkejut, Namun Tanda Bintang Anda Mungkin Telah Berubah,” dan “Astrologi Anda Baru Saja Berubah, Terima Kasih pada NASA.”
Artikel pada laman situs NASA menyebutkan adanya tanda zodiak ke-13, Ophiuchus. Lewat laman situs yang sama diungkapkan bagaimana pergerakan konstelasi yang berhubungan dengan Bumi, ribuan tahun sejak Babilonia melakukan pemetaan atas zodiak.
NASA menjelaskan bahwa zodiak asli terlah terbentuk lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Berdasarkan cerita Babilonia kuno, zodiak memiliki 13 tanda termasuk Ophiuchius. Namun mereka hanya memilih 12 tanda zodiak untuk mencocokannya dengan yang ada pada kalender mereka. Dimana hanya terdapat 12 bulan saja.
“Untuk membuat kecocokan dengan 12 bulan pada penanggalan, orang Babilonia menolak fakta bahwa matahari sebenarnya bergerak melewati 13 konstelasi, bukan 12,” jelas NASA dalam postingannya tersebut. “Lalu mereka menandai 12 konstelasi sejumlah dengan waktu yang ada.”