Mengintip Bank Otak Terbesar di Dunia

By , Sabtu, 1 Oktober 2016 | 20:00 WIB

Untuk memahami cara kerja otak lebih lanjut dan bagaimana cara mengatasi penyakit terkait otak, para ilmuwan membutuhkan stok otak. Harvard Brain Tissue Resource Centre (HBTRC) dikenal sebagai bank otak terbesar di dunia yang menyediakan pasokan sampel otak manusia untuk tujuan penelitian oleh para ilmuwan di seluruh dunia. HBTRC merupakan bagian dari McLean Hospital di Massachusetts.

Lebih dari 2.000 sampel otak disimpan di dalam rak-rak khusus di HBTRC. Masing-masing otak ditempatkan dalam stoples plastik, dalam keadaan beku atau melayang dalam cairan formalin.

Sampel-sampel otak ini dapat digunakan untuk penelitian di bidang medis, seperti mempelajari penyakit Alzheimer, skizofrenia, stres pasca trauma, bahkan kelainan-kelainan otak.

Untuk menyelidiki secara rinci penyebab penyakit-penyakit tersebut, HBTRC membutuhkan otak yang terkena penyakit dan otak yang sehat, sehingga perbedaan di antara keduanya bisa dibandingkan.

Ruangan diseksi bank otak, tempat otak diterima, ditimbang, diperiksa, dicitrakan, dibedah dan dibekukan untuk pengawetan. (www.brainbank.mclean.org)

Bank otak ini bergantung pada donor organ, ketika pendonor meninggal, dibutuhkan kecepatan dan ketepatan untuk mengawetkan otaknya sesempurna mungkin.

“Kami membutuhkan seluruh bagian otak secara utuh, dengan kerusakan seminimal mungkin,” kata asisten direktur operasi di HBTRC, Jorge Tejada kepada New Scientist. Tejada telah bekerja di tempat ini selama 15 tahun dan memotong ratusan otak manusia selama rentang waktu tersebut.

Otak bisa rusak dengan cepat ketika tubuh mati, sehingga Tejada dan rekan-rekannya hanya memiliki waktu 24 jam untuk melakukan seluruh rangkaian proses pendonoran organ. Mereka harus mendapatkan izin dari keluarga pendonor, menemukan ahli patologi yang dapat mengekstrak otak dan mengawetkannya untuk sementara dengan menggunakan es batu.

“Ketika otak berada di tangan, Anda akan berkata, ‘Oh my God! Inilah benda yang membuat orang berpikir, melompat, berjalan, dan melakukan segala hal',”

Meskipun harus dilakukan dengan cepat, operasi ini juga harus dilakukan seteliti dan sehalus mungkin, karena jaringan-jaringan otak sangat lunak.

Ketika tiba di bank otak, otak segera ditimbang dan dibagi dua. Bagian pertama dibekukan, sehingga lebih cocok untuk digunakan dalam penelitian DNA, sedangkan bagian lainnya diawetkan dalam cairan formalin, untuk penelitian bentuk jaringan dan protein-protein otak.

Tim HBTRC juga melakukan analisis rinci pada otak untuk menguji penyebab kematian dan mencari virus yang munkin terdapat pada otak tersebut, seperti HIV atau hepatitis.

Dari bank otak inilah, sampel-sampel otak dikirim ke ilmuwan-ilmuwan yang membutuhkan di seluruh dunia. Lebih dari 9.000 otak telah didistribusikan melalui HBTRC sejak bank ini dibuka pada 1978. Menurut Tejada, Hipokampus, bagian otak yang bertanggungjawab dalam pengolahan memori dan navigasi spasial, merupakan yang paling banyak dicari para peneliti dunia.

Sisa-sisa jaringan otak tetap disimpan dalam wadah plastik di ruang penyimpanan bank otak. Jaringan ini juga tersedia untuk para ilmuwan. (www.brainbank.mclean.org)

Mungkin bagi kita, bekerja di antara rak-rak berisi otak merupakan hal yang agak mengerikan, tetapi Tejada begitu mencintai pekerjaannya.

“Ketika otak berada di tangan, Anda akan berkata, ‘Oh my God! Inilah benda yang membuat orang berpikir, melompat, berjalan, dan melakukan segala hal',” tutur Tejada.

“Bagaimana mungkin sel-sel dan jaringan organ ini membentuk ‘mesin’ yang luar biasa? Itulah bagian paling luar biasa dari pekerjaan saya,” lanjutnya.

Ingin mengetahui proses donasi dan pengawetan otak lebih lanjut? Kunjungi laman web resmi bank otak di tautan ini.