Perbedaan Waktu Fenomena 'Black Moon' di Seluruh Dunia

By , Minggu, 2 Oktober 2016 | 16:00 WIB

Manusia telah lama memiliki daya tarik dengan peristiwa terkait bulan. Semua jenis momen bulan telah menjadi sensasi media, seiring dengan berkembangnya era internet dan majunya teknologi. Mulai dari gerhana bulan, super moon, blue moon, harvest moon, hingga fenomena langka gerhana bulan darah.

Malam ini (30/9) para pengamat langit di belahan bumi bagian barat mungkin akan dapat menambahkan daftar fenomena bulan lain. Ya, black moon (bulan hitam), sebutan populer untuk fase bulan baru ke dua dalam satu kalender.  Bulan baru terjadi ketika orbit bulan berada kurang lebih dalam satu garis lurus di antara Matahari dan Bumi, menyisakan sisi bulan yang tidak disinari terlihat dari Bumi.

Biasanya, bulan baru terjadi hanya sebulan sekali, tapi karena ada sedikit perbedaan antara fase-siklus 29,5-hari bulan dengan rata-rata hari sebulan dalam kalender masehi. Inilah yang menyebabkan bulan baru dapat terjadi dua kali dalam satu bulan kalender.

Bulan baru pada 30 September belum tentu menjadi fenomena black moon bagi sebagian besar manusia di dunia. Di belahan bumi bagian timur, ‘bulan baru’ ini baru akan tampak pada tengah malam 1 Oktober, membuat pendapat populer tentang terjadinya black moon bisa jadi tak sama di seluruh dunia.

Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa para pengamat langit di belahan bumi bagian timur baru akan melihat black moon pada akhir bulan, di mana bulan baru kedua akan muncul pada 30 Oktober. Sedangkan bagi pengamat langit yang tinggal di Asia Timur, Jepang, Selendia Baru dan Australia akan kedatangan black moon tepat pada Halloween atau 31 Oktober.

Kapan pun fenomena ini akan terjadi, semoga langit cerah, agar kita mudah mengamatinya.