Hubungan Saudara Mempengaruhi Kesehatan Mental dan Kepribadian Anda

By , Senin, 3 Oktober 2016 | 08:00 WIB

Kita memang tak bisa memilih dari keluarga mana kita dilahirkan dan siapa yang akan menjadi saudara kita. Namun banyak penelitian mengungkap bahwa hubungan saudara mempengaruhi personalitas seseorang.

Keberadaan atau ketiadaan saudara dan urutan kelahiran bisa membentuk kepribadian Anda menjadi lebih baik atau buruk. Saudara seringkali merupakan teman pertama kita, atau malah bisa jadi teman paling dekat. Tak heran jika hubungan kita dengan saudara dan urutan kelahiran memainkan peran dalam membentuk kepribadian secara keseluruhan.

Studi pada tahun 2014 menemukan bahwa orang yang memiliki saudara laki-laki atau perempuan, cenderung lebih empati, peduli dan dermawan dibandingkan anak tunggal. Ini karena sejak kecil, mereka telah belajar berbagi dan berkompromi.

Jenis kelamin saudara juga dapat mempengaruhi kepribadian kita. Seseorang yang memiliki saudara yang berlawanan jenis akan lebih mudah menemukan pasangan. Studi pada 1983 mengungkap bahwa mahasiswa yang memiliki saudara lawan jenis lebih mudah memulai perbincangan dengan calon pasangan.

Sementara, beberapa penelitian menunjukkan bahwa memiliki saudara seibu atau seayah (hanya berbagi satu orangtua yang sama), bisa meningkatkan resiko pada anak untuk terlibat dengan obat-obatan terlarang dan aktivitas seks pranikah sebelum mereka berusia 15 tahun. Meskipun penyebab di balik kecenderungan ini tidak sepenuhnya jelas, para ilmuwan memiliki dugaan kuat trauma akibat perceraian orangtua merupakan penyebab utamanya.

Orang yang memiliki saudara telah belajar berbagi dan berkompromi sejak kecil, sehingga mereka tumbuh menjadi lebih bertanggung jawab, empati, dan peduli dan dermawan dibandingkan anak tunggal. (Thinkstock)

Urutan kelahiran

Urutan kelahiran merupakan faktor paling berpengaruh mengapa hubungan saudara bisa mempengaruhi kepribadian. Sejumlah besar penelitian telah menunjukkan bagaimana pengaruh urutan kelahiran dan hirearki dalam keluarga pada kepribadian seseorang. Anak pertama perempuan cenderung lebih ambisius dibanding adik-adiknya. Mereka juga cenderung lebih gelisah, handal dan bertanggung jawab. Menurut peneliti, kelahiran pertama membuat orangtua cenderung lebih perhatian dan mengontrol mereka dibanding anak yang lahir setelahnya.

Saudara tengah cenderung lebih menyenangkan, santai dan kurang ambisius. Tumbuh bersama kakak dan adik membuat mereka lebih peduli pada keadilan ketika telah dewasa kelak. Anak-anak yang memiliki kakak dan adik cenderung menjadi negosiator hebat ketika mereka besar nanti.

Anak sulung cenderung lebih ambisius, handal dan bertanggung jawab dibanding adik-adiknya; anak tengah lebih santai, kurang ambisius dan cenderung menjadi negosiator yang andal; sedangkan anak bungsu memiliki kepribadian yang mempesona, menarik dan menjadi penghidup suasana. (Thinkstock)

Saudara bungsu cenderung tumbuh menjadi individu yang mempesona dan menarik, serta dianggap sebagai sosok yang selalu bisa menghidupkan suasana.

Banyak bukti penelitian yang menunjukkan bahwa dengan memiliki saudara, seseorang akan tumbuh menjadi lebih bertanggung jawab, dan peduli terhadap struktural.

Di sisi lain, anak tunggal memiliki ambisi tinggi seperti anak-anak pertama dan tetap bertahan seperti itu karena tidak pernah dibayang-bayangi oleh adik-adiknya. Hal itu menyebabkan anak tunggal mungkin tumbuh menjadi orang yang sangat akademik, kreatif dan banyak akal.