Merokok Sebabkan Kerusakan DNA dalam Jangka Panjang

By , Senin, 3 Oktober 2016 | 14:00 WIB

Ada satu hal lagi yang perlu Anda  tambahkan dalam daftar alasan untuk berhenti merokok. Sebuah studi menemukan bahwa merokok menyebabkan kerusakan DNA, bahkan kerusakan akan tetap bertahan setelah seseorang memutuskan untuk berhenti.

Penelitian ini melibatkan sampel darah dari lebih dari 16.000 orang, termasuk para perokok dan mantan perokok dan orang-orang yang tidak pernah merokok. Peneliti menemukan tanda jangka panjang dalam DNA para perokok. Tanda ini mungkin memberikan kontribusi pada penyakit yang disebabkan oleh merokok, seperti kanker paru-paru dan penyakit jantung.

"Penelitian kami telah menemukan bukti yang meyakinkan bahwa merokok memiliki dampak jangka panjang pada mesin molekuler kami," kata penulis studi Roby Joehanese, ilmuwan dari Harvard Medical School dalam sebuah pernyataan.

Fokus utama penelitian adalah efek rokok pada metilasi DNA, yang mengatur ekspresi gen. Berdasarkan penelitian, metilasi terjadi pada gen yang terkait dengan penyakit karena merokok, seperti kanker, osteoporosis, paru-paru dan gangguan kardiovaskular.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa sekitar sepertiga gen perokok ditemukan terpengaruh terhadap metilasi DNA.Sebagian besar gen ini kembali normal lima tahun setelah perokok berhenti.

"Kabar baiknya adalah bahwa setelah Anda berhenti merokok, mayoritas sinyal metilasi DNA kembali ke tingkat tak pernah perokok setelah lima tahun, yang berarti tubuh Anda sedang mencoba untuk menyembuhkan dirinya sendiri dari dampak berbahaya merokok tembakau,” jelas Joehanese.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS setiap tahun lebih dari 480.000 orang mati karena dampak merokok. Angka itu setara dengan hampir satu dari lima kematian secara keseluruhan.

Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal American Heart Association. Circulation: Cardiosvascular Genetics.