Selama 26 tahun di luar angkasa, Teleskop Luar Angkasa Hubble telah berhasil mengabadikan ribuan gambar menakjubkan dan menginspirasi kemajuan ilmu pengetahuan.
Kebanyakan dari kita terbiasa melihat foto antariksa Hubble yang menampilkan nebula berwarna-warni dan galaksi-galaksi berbentuk aneh. Selain gambar-gambar yang memanjakan mata itu, ternyata Hubble juga menghasilkan foto antariksa terpenting yang berhasil mengubah dunia astronomi.
Foto Hubble Deep Field yang diambil tahun 1995 tersebut memang tak tampak terlalu berwarna atau mencolok. Meski demikian, inilah foto pertama yang menggambarkan hampir seluruh sejarah alam semesta.
Coba Anda amati sekali lagi foto di atas. Titik-titik besar maupun kecil yang bercahaya itu bukanlah bintang. Yap! Satu titik tersebut menggambarkan satu galaksi utuh.
Beberapa galaksi kecil pada gambar tersebut berusia sekitar 12 milyar tahun. Dengan kata lain, cahaya yang sampai ke kita pada foto ini berasal hanya beberapa milyar tahun setelah Big Bang, awal terbentuknya alam semesta.
Astronom menggabungkan beberapa frame foto yang diambil dengan cahaya merah, biru dan inframerah menjadi satu foto berwarna. Melalui foto berwarna ini, para astronom dapat membedakan jarak, usia dan komoposisi galaksi. Misalnya saja, objek berwarna biru mengandung bintang muda dan/atau relatif dekat, sementara objek warna merah mengandung populasi bintang tua dan/atau berada lebih jauh.
Tetapi yang paling menarik ialah kisah dibalik pengambilan foto tersebut. Sebelum ini, Hubble biasanya hanya digunakan untuk menyelidiki objek spesifik di luar angkasa, misalnya bintang atau galaksi. Namun, direktur Hubble saat itu, Robert Williams, memutuskan untuk menggunakan teleskop untuk hal yang sangat berbeda: mengamati kegelapan kosong di luar angkasa, tanpa objek yang menjadi fokus.
Tim ilmuwan saat itu tidak tahu apa yang akan mereka lihat, tetapi mereka berharap dengan mengamati kegelapan antariksa, panjang gelombang cahaya mungkin akan mencapai kita dari alam semesta lampau yang belum pernah kita lihat sebelumnya.
Tindakan ini sangat beresiko, mengingat pada waktu itu, NASA tak bisa menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak pasti. Sebab sebelumnya mereka baru saja melakukan kesalahan karena mengirim Hubble dengan cermin rusak, sehingga teleskop itu hanya mengirimkan gambar-gambar buram selama tiga tahun. Akibatnya, saat itu NASA menjadi bahan tertawaan pemerintah dan media selama berbulan-bulan.
William mengabaikan cibiran tersebut dan memutuskan untuk tetap mengambil gambar ruang kosong di antariksa. Hasilnya, teleskop tersebut menghasilkan foto Hubble Deep Field pertama yang mengungkap masa lalu alam semesta kita, dan memperkenalkan teknik baru di bidang astronomi.
Satu yang pasti, kita banyak berhutang budi pada Hubble dan para ilmuwan di balik foto ini. Kita pasti akan merindukan Hubble ketika akhirnya nanti teleskop itu berhenti beroperasi.