Bagan Bintang Keramik

By , Jumat, 7 Oktober 2016 | 12:00 WIB

Saat kepingan cangkir purba ditemukan di Yunani pada 1990, arkeolog dapat mengidentifikasi binatang yang dilukis di bagian kelilingnya, tetapi tak tahu maknanya. Kebun binatang aneh ini bukanlah menggambarkan perburuan.

Sekitar dua dekade kemudian, ketika John Barn, mahasiswa Ph.D. Universitas Missouri melihat rekonstruksi cangkir (kiri) di sebuah museum, inspirasi mendatanginya. Sebagai pengamat bintang sejak kanak-kanak, dia berpikir bahwa binatang itu mungkin saja merupakan simbol konstelasi. Berikut ini interpretasinya (atas, kiri ke kanan): Ujung ekor banteng adalah Taurus, ular adalah Hydra, terwelu adalah Lepus, anjing adalah Canis Major, kalajengking adalah Scorpius, lumba-lumba adalah Delphinus, dan singa adalah Leo.

Beginilah rupa kepingan cangkir purba yang ditemukan di Yunani pada 1990 setelah direkonstruksi. (John E. Coleman)

Kemungkinan besar, cangkir itu adalah objek nazar yang dijanjikan di sebuah kuil di kota Halai, pada sekitar 600 SM. Barnes yakin konstelasi itu dikelompokkan menurut musim, menghubungkan cangkir itu ke perayaan tertentu dalam kalender keagamaan tahunan.

Bros Purba ini Telah Melintas Berkilo-kilometer Jauhnya

Bros purba mungil yang dibuat dalam bengkel provinsi Romawi antara tahun 150 dan 250 M ini telah melintasi jarak berkilo-kilometer hingga sampai di Bornholm, sebuah pulau di Denmark. (John Lee/National Museum of Denmark)

Arkeolog dikejutkan dengan penemuan peniti berbentuk burung hantu setinggi 38 milimeter ini di Bornholm, sebuah pulau di Denmark. “Warnanya begitu terang sampai-sampai mata itu tampak mendelik,” ungkap Christina Seehusen. Kemungkinan, ini dibuat dalam bengkel provinsi Romawi antara tahun 150 dan 250 M. Bagaimana bros itu bisa berakhir begitu jauh ke utara? Mungkin merupakan hadiah dari seorang pejabat Romawi yang berkunjung, atau seorang pria lokal membawanya pulang ke kampung halaman setelah sebelumnya bertugas sebagai tentara bayaran dalam pasukan Romawi.